ZONASULTRA.COM, KENDARI – Seorang bayi berusia 11 bulan berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas, Jumat (10/4/2020) pukul 20.30 Wita.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sultra dr La Ode Rabiul Awal mengatakan, bayi yang berdomisili di Kota Kendari itu sebelum meninggal dunia telah mengalami pneumonia berat atau gangguan pernapasan.
“Bayi ini demam, sesak terus gangguan kesadaran. Dilihat hasil rontgen paru-parunya mendukung orang pneumonia berat jika gejala seperti itu harus dipikirkan dengan covid-19, apalagi berlangsung di daerah transmisi lokal,” ujar dr La Ode Rabiul Awal saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (11/4/2020).
(Baca Juga : Dua Pasien Covid-19 di Sultra Meninggal, Satu Positif dan Satunya Bayi Status PDP)
Dengan adanya gejala mirip Covid-19 dan di wilayah Kota Kendari ini sudah berstatus daerah terjangkit atau istilah lain daerah dengan transmisi lokal, maka dimasukkan ke dalam golongan PDP Covid-19. Meskipun berdasarkan hasil rapid test nya negatif.
“Pokoknya dia (bayi) itu rapid tes beberapa kali, tapi kondisinya memburuk akhirnya di-swab. Baru kemarin diswab malamnya meninggal. Kalau tidak salah hasil rapid testnya negatif,” tegasnya.
Meski hasil uji sampel swab tenggorok bayi malang ini belum keluar, pihak laboratorium Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra akan menelusuri riwayat kontak dan sumber kontak sehingga bayi ini mengalami gejala klinis Covid-19. “Untuk riwayat kontaknya nanti kita kaji,” tukas dia.
Bayi malang itu dimakamkan di Tempat Penguburan Umum (TPU) Punggolaka Kendari dengan menerapkan standar pemulasaraan jenazah yang ditetap oleh badan kesehatan dunia (WHO). Di mana, prosesi pemulasaraan hingga dimakamkan dilakukan oleh tenaga medis, dan tidak bisa dilihat dan diambil oleh pihak keluarga. (a)