ZONASULTRA.COM, KENDARI – Hasil uji sampel swab tenggorok bayi laki-laki berusia 11 bulan yang meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) akhirnya keluar, Rabu (15/4/2020).
Bayi asal Kota Kendari itu masih berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) saat meninggal di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Bahteramas, Jumat (10/4/2020) pukul 20.30 WITA.
“Satu kasus PDP bayi 11 bulan yang meninggal pada hari Jumat lalu hasil pemeriksaan swab tenggorok adalah negatif,” ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sultra dr. La Ode Rabiul Awal dalam keterangan resminya, Rabu (15/4/2020).
Sebelum meninggal dunia, bayi itu mengalami demam, sesak dan gangguan pernapasan. Menurut dokter ahli bedah itu, dilihat dari hasil rontgen paru-parunya, bayi itu mengalami pneumonia berat.
Tenaga medis berkesimpulan bahwa gejala tersebut mirip Covid-19 sehingga dimasukkan ke dalam golongan PDP Covid-19. Kata dokter yang akrab disapa Wayong ini, pengelompokkan itu diberikan berdasarkan pertimbangan Kota Kendari sudah ditetapkan sebagai daerah terjangkit atau lokal transmisi.
Dokter Wayong menambahkan, pihaknya akhirnya melakukan rapid test kepada bayi ini. Hasilnya negatif, tetapi, kata dia kondisi bayi terus memburuk.
“Pokoknya dia (bayi) itu rapid tes beberapa kali, tapi kondisinya memburuk akhirnya di-swab. Baru kemarin (Kamis/9/4/2020) diswab malamnya meninggal. Kalau tidak salah hasil rapid testnya negatif,” tegasnya.
Meski saat itu masih berstatus PDP, bayi tersebut dimakamkan berdasarkan standar badan kesehatan dunia (WHO) yakni dilakukan oleh petugas medis terlatih tanpa dilihat dan diambil oleh pihak keluarga. (a)