ZONASULTRA.COM, KENDARI – Komunitas milenial di Kendari yang menamakan dirinya Hand For Help Community menyalurkan bantuan berupa sembako langsung ke rumah warga korban positif Covid-19 di Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (17/4/2020).
Bantuan tersebut diserahkan oleh pendiri komunitas perkumpulan anak muda Kota Kendari itu Andi Eva Novitasari kepada perwakilan keluarga Kamaruddin. Sebanyak enam kepala keluarga menjadi target sasaran penerima sembako tersebut. Mereka merupakan keluarga kluster Konawe yang dinyatakan positif Covid-19.
Andi Eva mengatakan, bantuan tersebut merupakan bentuk dukungan baik secara moril maupun materil kepada keluarga korban terdampak virus SarsCoV-2 itu. Menurut dia, hal ini penting untuk memacu semangat mereka sembuh dan kembali berbaur ke masyarakat.
“Mereka tidak seharusnya dijauhi. Mereka butuh suport, mereka butuh bantuan. Kalangan milenial harus berperan. Pahami wabahnya, penyebarannya dan penanggulangannya. Kemudian jelaskan kepada masyarakat sekitar, ikuti anjuran para ahli dan pemerintah,” tegas dia
Mantan finalis ajang Luale-Anandonia 2012 ini menjelaskan, dengan adanya bantuan itu juga bisa menjadi pemantik bagi kaum milenial untuk ikut berperan membantu korban Covid-19. Lanjut dia, ini juga bisa memberikan edukasi bahwa kalangan milenial memiliki peran penting dalam hal pencegahan covid-19.
“Selain dapat bersatu untuk melakukan penggalangan bantuan sosial, hal yang paling penting adalah bentuk edukasi kepada masyarakat sekitar. Bantuan dan suport bagi korban penting, tapi penting juga melakukan edukasi terhadap masyarakat khususnya bagi para mileneal,” tegasnya.
“Itulah kenapa saya datang di sini untuk menyadarkan kita semua, bahw anak muda ini supaya lebih ‘aware’. Dimana kita adalah kunci juga untuk menghentikan penyebaran virus ini. Termasuk mengedukasi untuk para korban yang terdampak positif,” tukas dia.
Keluarga korban terdampak covid-19, Kamaruddin mengaku sangat berterimakasih atas bantuan itu. Katanya, sampai saat ini sebanyak 25 orang keluarganya telah diperiksa, dan 10 orang diantaranya telah terverifikasi positif.
“Alhamudlillah semoga dengan bantuan ini bisa meringankan musibah yang sedang dialami keluarga saya. Kami juga butuh suport dan dukungan bukan malah dijauhi atau bahkan dikucilkan,” tutur Komar sapaan akrabnya.
Menurut Komar, edukasi menjadi hal yang penting kepada masyarakat. Pasalnya, keluarganya tidak hanya menderita karena terdampak wabah penyakit covid-19, dirinya juga mendapatkan sanksi sosial.
“Meski, saat ini hasil swab saya sudah dinyatakan negatif, namun masih ada ketakutan masyarakat untuk berkomunikasi dengan saya. Parahnya, ada masyarakat yang mengatakan keluarga saya adalah keluarga corona, ini tidak adil,” keluh dia.
“Sepengetahuan saya, ada penyampaian informasi yang terpotong dari pemerintah kepada masyarakat. Karena, pada jajaran RT ternyata tidak memiliki pemahaman terkait wabah Covid-19. pemerintah harus lebih intens lagi untuk melakukan sosialisasi edukasi kepada masyarakat. Bahwa, Covid-19 bukan aib yang harus dijauhi,” pungkasnya. (b)