ZONASULTRA.COM,KENDARI- Pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyiapkan 80 kamar di Hotel Claro Kendari untuk 80 orang petugas medis penanganan virus corona (Covid-19) yang bertugas di RSUD Bahteramas Sultra. Mereka mulai menginap di hotel bintang 4 itu sejak kemarin, Selasa (21/4/2020).
Hal itu untuk menjamin kenyamanan para tenaga medis dan beristirahat dengan nyaman selama masa karantina 14 hari sebelum nyatakan bebas covid dan boleh pulang ke rumah masing-masing menunggu shift berikutnya. Selama menjalani masa karantina, 80 tenaga medis ini akan digantikan oleh tenaga medis lainnya.
Juru Bicara Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ilham Q. Moehiddin mengatakan, pemberian fasilitas ini merupakan komitmen pemerintah untuk menjamin kesehatan para tenaga medis dengan layanan terbaik, agar vitalitas pahlawan di garis terdepan melawan Covid-19 tetap terjaga dengan baik.
Para tenaga medis yang menerima fasilitas hotel itu adalah dokter, perawat, staf radiologi, dan teknisi laboratorium ruang isolasi RSUD Bahteramas. Sesuai data yang dilaporkan Plt Direktur RSUD Bahteramas dr. Hasmuddin.
dr. Hasmuddin menjelaskan, tenaga medis yang bertugas di Ruang Isolasi khsusus Covid-19 RSUD Bahteramas, dibagi dalam tiga kelompok, masing-masing ada 20 dokter dan perawat. Sedangkan 20 orang lainnya adalah tenaga medis bidang radiologi dan laboratorium.
Setiap kelompok bertugas selama sepekan, kemudian akan digantikan oleh kelompok berikutnya. Kelompok yang usai bertugas selama sepekan itu, harus menjalani karantina selama dua pekan (14 hari) di hotel transit.
Karantina 14 hari adalah bagian dari protokol yang harus diikuti oleh semua tenaga medis yang bertugas memerangi covid di seluruh Indonesia. Para tenaga medis yang usai menjalankan tugas dianggap sebagai tersangka paparan dan harus menjalani serangkaian pemeriksaan selama menjalani karantina.
“Jika tim dokter yang mengawasi dan memeriksa menyatakan mereka bersih dari covid, maka mereka mendapatkan izin untuk pulang bertemu keluarganya masing-masing. Namun, dalam praktiknya, kebanyakan tenaga medis, walau telah dinyatakan bersih dari covid, mereka lebih memilih untuk kembali bertugas ke rumah sakit,” katanya melalui siaran persnya, Rabu (22/4/2020).
Fasilitas ini pun melengkapi insentif yang mereka peroleh dari pemerintah pusat dan Pemprov Sultra. Gubernur Sultra Ali Mazi menginginkan beban tugas para tenaga medis bisa lebih ringan dan menjamin pasien covid-19 dapat disembuhkan.
Sementara itu, General Manager (GM) Hotel Claro Kendari Syahrir Ramadan menjelaskan kepercayaan ini sebagai bentuk apresiasi kepada pihaknya untuk memberikan pelayanan kepada para pejuang kemanusiaan yang berada di kota Kendari.
Seluruh petugas medis yang menginap di Hotel Claro merupakan tim medis yang dalam kondisi sehat dan prima menjalankan tugasnya, pemberlakuan pelayanan kepada tim medis dilakukan sesuai protap kesehatan yang berlaku sesuai arahan pemerintah dan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Setiap tenaga medis yang menginap akan melakukan rapid test terlebih dahulu sebelum menuju ke kamar Hotel Claro. Pihaknya juga tidak mendiskrimasi para tenaga medis, namun tetap memperhatikan keselamatan bersama.
“Tim medis yang masuk ke area hotel tetap dianjurkan untuk cuci tangan, scan body temperature, menjaga jarak di area public/lift, dihimbau untuk tetap menggunakan masker. Pada kamar yang digunakan pun kami melakukan penyemprotan disinfectan secara rutin demi mencegah penyebaran virus,” ujarnya melalui keterangan persnya.
Managemen hotel juga menyampaikan tidak ada yang perlu dikhawatirkan dan ditutupi dengan adanya tim medis yang menginap di Claro Kendari. Mereka justru bangga menjadi bagian dari pihak garda terdepan yang menangani Covid-19 ini.
Syahrir juga menegaskan bahwa para tim medis yang menginap di Claro bukan yang orang terpapar virus dan mereka semua dalam keadaan sehat. Dan perlu ditegaskan bahwa tim medis yang ada di Claro bukan sedang menjalani isolasi, tapi mereka adalah orang yang mendapatkan fasilitas prestige dari pemerintah karena sudah bekerja menangani pasien covid-19.(a)