Kepala Divre Bulog Sultra, Ramli Hasan, menegaskan pihaknya memang harus selektif dalam memilih beras. Jangan sampai masyarakat mendapatkan beras dengan kualitas buruk yang sumbernya dari Bulog
Kepala Divre Bulog Sultra, Ramli Hasan, menegaskan pihaknya memang harus selektif dalam memilih beras. Jangan sampai masyarakat mendapatkan beras dengan kualitas buruk yang sumbernya dari Bulog.
Kami berupaya untuk memasarkan beras yang layak konsumsi, sehingga kami tidak mau mengambil resiko dengan membeli beras petani yang tidak sesuai standar, kata Ramli Hasan saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (1/4/2015).
Seperti yang ditemukan di Kota Baubau baru-baru ini, masyarakat menerima beras miskin raskin (raskin) yang didistribusi bulog dan tidak layak konsumsi. Hal ini sangat disayangkan dan pihak bulog menginginkan hal seperti itu jangan sampai terjadi lagi.
Sementara untuk persediaan beras, saat ini Bulog Sultra memiliki stok sebanyak 2.380 Ton. Itu dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat Sultra selama tiga bulan ke depan.
Saat ini pihak bulog tengah menunggu kesiapan penjualan beras dari petani khususnya di Kabupaten Bombana yang tengah melakukan panen raya.
“Mengenai harga pembelian kami sekarang sebesar Rp.7300 perkilo. Ada kenaikan harga Rp 600 dari sebelumnya yang hanyai Rp.6.600 perkilo, terangnya.
Untuk tahun ini pihak bulog menargetkan pembelian beras minimal 25.000 ton. Tidak menutup kemungkinan target tersebut akan bertambah, jika produksi petani bisa memenuhi standar.
Ditambahkannya, untuk operasi pasar yang dilakukan pihak bulog beberapa waktu lalu secara signifikan sangat berpengaruh pada harga beras yang melonjak tinggi di pasaran saat ini berangsur turun. Sebanyak 82 Ton beras habis terjual dalam operasi tersebut. (**Randi)