Rapat yang dimulai sekitar pukul 10.00 Wita, awalnya berjalan dengan baik namun amarah para mahasiswa mulai muncul saat kepala BPKAD Konawe, Ferdinan, diberikan waktu oleh pimpinan
Rapat yang dimulai sekitar pukul 10.00 Wita, awalnya berjalan dengan baik namun amarah para mahasiswa mulai muncul saat kepala BPKAD Konawe, Ferdinan, diberikan waktu oleh pimpinan rapat untuk memberikan keterangan terkait dengan persoalan beasiswa yang di duga penyalurannya tidak transparan. Namun baru sekitar beberapa menit penjelasan itu sontak dipotong kelompok mahasiswa itu karena dianggap sudah berulang-ulang.
Aksi saling tunjukpun mulai diperlihatkan mahasiswa yang kemudian dibalas oleh salah seorang anggota DPRD dari Fraksi Golkar, Ginal Samabari. Keadan berubah jadi tegang dan emosi mahasisw tidak terkendali. Bujukan sejumlah anggota DPRD yang meminta untuk tetap tenang tidak lagi dihiraukan.
Wakil ketua DPRD Konawe, Rusdianto, yang juga ikut dalam rapat tersebut kepada sejumlah wartawan mengaku sangat kecewa atas sikap mahasiswa itu. Sebab kata dia, anggota DPRD merasa tidak dihargai sama sekali, terlebih lembaga yang dibawa kelompok mahasiswa dan aktifis ini adalah forum intelektual, yang seharusnya memberikan contoh yang baik dan tahu etika dalam forum.
“Saya sangat kecewa dengan sikap adinda-adinda saya tadi, mereka tidak menghargai sedikitpun hearing ini. Tadi itu kami hanya memberikan kesempatan kepala BPKAD untuk memberikan penjelasan terkait masalah yang ada, tapi belum juga selesai mereka langsung potong. Mereka ingin saat menyampaikan persoalan harus langsung tanggapi tapi itukan hal yang tidak mungkin, karena kami harus mendengarkan penjelasan masing kedua belah pihak,” Kata Rusdianto.
Politisi PDIP ini kemudian mempersilahkan para mahasiswa tersebut untuk mencari jalan terbaik, jika merasa tidak puas dengan hearing tersebut. Bahkan dirinya mempersilahkan mahasiswa untuk membawa persoalan tersebut ke rana hukum.
Sementara itu mahasiswa yang merasa tidak puas langsung melakukan orasi didepan kantor DPRD Konawe, dalam orasinya mereka mengaku sudah tidak percaya dengan para wakil rakyat yang saat ini duduk di kursi DPRD.
Sebelumnya belasan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Intelektual ini mendatangi kantor BPKAD, mereka menduga adanya pemotongan beasiswa yang di duga dilakukan oleh oknum bendahara keuangan. (**Restu)