ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat sebanyak 369 calon jemaah haji (CJH) dipastikan batal berangkat mengikuti pelaksanaan ibadah haji tahun ini di Arab Saudi. Hal tersebut berdasarkan kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri Agama RI.
Pembatalan keberangkatan calon jemaah haji ini bukan tanpa sebab. Pandemi Covid-19 yang tengah terjadi saat ini menjadi salah satu penyebab batalnya keberangkatan calon jemaah haji di Tanah Suci yang dijadwalkan pada pertengahan Juli 2020 mendatang.
Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Kolaka, Alimuddin mengatakan jumlah jemaah calon haji yang dipastikan batal berangkat 369 orang, terdiri dari laki-laki 117 orang dan perempuan 252 orang. Mereka ini telah menyelesaikan pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).
Tak hanya itu, belum adanya informasi dari Pemerintah Arab Saudi terkait telah dibukanya kembali akses bagi warga dari luar untuk masuk ke negara itu, juga menjadi alasan pemerintah pusat memutuskan membatalkan pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
Meskipun harus batal berangkat menunaikan rukun Islam kelima tersebut, para calon jemaah haji ini dipastikan menjadi prioritas utama pada pelaksanaan ibadah haji di tahun 1442 Hijriah/2021 mendatang. Hanya saja, dirinya belum mengetahui secara pasti kuota yang sediakan oleh pemerintah nantinya.
“Kami belum mendapatkan informasi apakah kuota calon jemaah haji nantinya ditambah, dikurangi atau tetap. Tapi intinya mereka menjadi prioritas,” ujarnya ditemui di ruangan kerjanya, Rabu (3/6/2020).
Sebutnya, berdasarkan informasi dari beberapa calon jemaah haji yang disampaikan melalui grup WhatsApp mengungkapkan kesedihan atas pembatalan tersebut. Akan tetapi, mereka tetap menyetujui keputusan pemerintah pusat demi menjaga keselamatan dan kesehatan dari wabah Covid-19.
Wakil Bupati Kolaka Muhammad Jayadin menambahkan informasi terkait pembatalan pelaksanaan ibadah haji tahun ini telah disampaikan oleh Kementerian Agama. Jayadin sendiri menjadi salah satu calon jemaah haji yang batal berangkat tahun ini.
“Kalau kita sebenarnya tidak apa-apa karena belum pernah melakukan rangkaian kegiatan dari pelaksanaan ibadah haji itu sendiri seperti manasik,” jelasnya.
Kendati pun harus mengalami penundaan tahun ini, tentunya para calon jemaah haji, kata dia, tidak akan dirugikan karena mereka akan diprioritaskan tahun depan.
Ia pun berharap, jumlah kuota untuk Indonesia, khususnya Kolaka di tahun mendatang bisa lebih besar. Sehingga dapat memberangkatkan calon jemaah haji lebih banyak daripada biasanya. (a)