Ditengah Covid-19, Lima Warga Kendari Meninggal Karena DBD

191
Demam Berdarah Merebak di Sultra, 65 Terjangkit 1 Meninggal
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM,KENDARI– Selain penyebaran virus corona (Covid-19), ancaman kesehatan dari Demam Berdarah Dengue (DBD) harus menjadi perhatian masyarakat Kota Kendari.

Pasalnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari mencatat sepanjang tahun 2020 kasus DBD di Kota Kendari mencapai 288 kasus dan lima orang diantaranya meninggal dunia.

Kepala Dinkes Kota Kendari, dr. Rahminingrum mengungkapkan masyarakat tidak boleh lengah, sebab di tengah pandemi corona, DBD juga dapat mengancam kapan saja, terlebih saat ini tengah memasuki musim penghujan.

BACA JUGA :  Pancaroba, Dinkes Sultra Himbau Masyarakat Waspada DBD

Ia juga menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan kemunculan kasus DBD, antara lain, banyaknya genangan atau sisa air hujan terutama di area yang sulit dijangkau sehingga menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti penyebab dari demam berdarah.

“Banyak genangan air jadi tempat bersarangnya nyamuk itu,” kata dia saat ditemui di Kendari, Rabu (24/6/2020).

BACA JUGA :  Minum Kopi Pahit Bisa Menurunkan Gula Darah? Ini Penjelasannya

Di kota Kendari terdapat beberapa wilayah endemis penyebaran virus DBD seperti kecamatan Poasia, Kecamatan Wua wua, dan Puuwatu. Wilayah itu dari tahun- ketahun selalu menjadi penyumbang pasien DBD terbanyak.

Sehingga dirinya mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta menjadi juru pemantau jentik (jumantik) mandiri di rumahnya masing-masing, serta secara rutin menguras bak mandi. (b)

 


Kontributor : Sri Rahayu
Editor: Ilham Surahmin