ZONASULTRA.COM,LASUSUA– Sejumlah keluarga pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djafar Harun Lasusua protes terhadap kebijakan pembatasan pembesuk dan jam besuk yang inkonsisten.
Pantauan zonasultra, penjaga pintu masuk rumah sakit membatasi pembesuk yang akan masuk, akibatnya beberapa keluarga pasien merasa kecewa dan berkumpul di depan pagar rumah sakit.
Salah satu warga Desa Simbula Ripal mengatakan, dirinya kecewa terhadap kebijakan tersebut. Sebab, ia hendak membesuk saudaranya yang mengalami pendarahan tetapi tidak diizinkan masuk petugas keamanan.
“Jelas kita kecewa, adik saya yang pendarahan ada di dalam tapi di larang masuk sama security,” kata Ripal kepada awak zonasultra.id Senin (29/6/2020).
Hal senada juga disampaikan Ardi, meski mendukung adanya kebijakan rumah sakit yang membatasi pengungjung pasien. Namun, ia juga kecewa terhadap petugas keamanan yang tidak melakukan pengawasan dengan baik dan terkesan pilih kasih.
Ia menyebutkan saat hendak masuk petugas keamanan itu menyampaikan, yang diperbolehkan maksimal dua orang dalam kondisi sehat atau bergantian. Tapi kenyataan di lapangan tidak, Ardi melihat keluarga pasien lain masih dapat lalu-lalang dalam rumah sakit tanpa ada larangan oleh security.
“Waktu kami bertanya kenapa masih banyak orang masih banyak di dalam, kata security mereka lewat jalan tikus,” ujarnya.
Sementara itu, Dirut RSUD Djafar Harun Lasusua, dr. Syarif Nur membenarkan adanya kebijakan pengecualian tersebut. Pihaknya hanya memperbolehkan keluarga pasien yang sedang gawat darurat atau kritis. Pembatasan itu untuk melindungi pasien dan keluarga pasien. Sebab, menurutnya rumah sakit itu beresiko, dan saat ini masih ada pasien positif covid-19 yang sedang dirawat.
“Keluarga pasien memang tidak bisa masuk kalau tidak penting yang di perbolehkan itu seperti kasus darurat seperti keluarga rencana operasi, keluarga yang melahirkan dan pendarahan atau pengantar surat tetap kita berikan fasilitas untuk masuk,” ungkapnya. (b)
Kontributor: Rusman
Editor: Ilham Surahmin