ZONASULTRA.COM, KENDARI – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Sabtu (4/7/2020), mengumumkan sebanyak empat tambahan kasus positif terjangkit virus corona atau Covid-19.
Dari Empat kasus itu, tiga di antaranya berasal dari Kota Kendari. Sementara satu kasus sisanya dari Kabupaten Kolaka Utara (Kolut). Tambahan kasus itu menyumbang akumulasi kasus konfirmasi positif di Sultra menjadi 479 kasus.
“Yang menjalani perawatan sebanyak 210 orang, sembuh sebanyak 262 orang dan yang meninggal sebanyak 7 orang,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sultra dr. La Ode Rabiul Awal.
Berdasarkan informasi yang dihimpun awak ZonaSultra, tiga kasus baru Kota Kendari tersebut merupakan seorang dosen dan dua orang mahasiswa dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Halu Oleo (UHO). Sumber penularannya diduga saat pembelajaran secara tatap muka atau offline.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Kendari dr. Algazali membenarkan, bahwa ketiga orang ini berasal dari salah satu perguruan tinggi di Kota Kendari tapi ia enggan menyebutkan nama perguruan tinggi tersebut.
“Itu ada penambahan tiga memang, tapi tadi saya tidak mengatakan itu dosen dan mahasiswanya dari kedokteran, saya hanya mengatakan dari salah satu perguruan tinggi di Kota Kendari,” ujar dr. Algazali saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (4/7/2020).
Sumber penularan ketiga civitas akademika itu, menurut Algazali tertular secara sporadis atau dalam wilayah transmisi lokal. Dirinya tak mau berspekulasi dan menolak mengatakan mereka tertular saat proses perkuliahan.
“Saya tidak tahu itu. Tidak ditahu lagi (terpapar) di mana. Kita tanya dia dari Baubau, tapi tidak bisa kita katakan tertular di sana, karena Kota Kendari juga zona merah,” tegas dia.
Kepala Bagian (Kabag) Hubungan Masyarakat (Humas) UHO La Ode Abdul Hamdan mengaku belum mendapatkan informasi tersebut. Namun, ia mengetahui sebelumnya ada seorang mahasiswa FK UHO positif Covid-19 bersama orang tuanya dan saudaranya.
Ia bercerita bahwa, seorang mahasiswa itu datang dari Kabupaten Buton bersama 6 orang anggota keluarganya. Mereka datang untuk mengantar sang anak itu untuk melaksanakan ujian. Namun orang tua mahasiswa ini karena mengalami gangguan kesehatan, ketika tiba di Kendari langsung memeriksakan diri di Rumah Sakit Bahteramas.
“Ternyata langsung di-swab hasilnya positif bersama kakaknya. Tapi sempat ujian karena hasil swab belum keluar karena juga ujian sudah mulai dia ikut ternyata swab-nya positif,” ungkapnya.
Menurut Hamdan, di Fakultas Kedokteran ada ujian yang harus dilakukan dengan tatap muka, tidak bisa secara online. Meski begitu sebelum ujian mereka wajib melakukan rapid test dan hasilnya non-reaktif. Kata dia, rekan satu ruangan mahasiswa ini sebanyak 20 sampai 40 orang sudah menjalani tes swab.
“Kami tetap menerapkan protokol kesehatan sebelum ujian, hasilnya semua non-reaktif,” tukas dia. (*)
mainkan game dan menangkah hadinya jutaan rupiah WA : 087748963567