ZONASULTRA.COM, KENDARI- Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Haluoleo Kolonel Pnb Muzafar menyampaikan alasan dirinya tidak mengizinkan wartawan untuk meliput kedatangan 105 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China di Bandara Haluoleo Kendari, Selasa (30/7/2020) lalu.
Muzafar menyampaikan, dirinya tidak mengizinkan wartawan masuk ke wilayah Bandara Haluoleo sebagai langkah antisipasi gangguan keamanan di area instansi militer. Sebab, kata dia wartawan ditunggangi teroris.
“Saya tidak mau ambil resiko, mas mas wartawan ini ditunggangi sama teroris, iya ditunggangi (teroris),” ucap Kolonel Pnb Muzafar saat ditemui awak media di gedung DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) usai rapat mengenai tenaga kerja asing (TKA), Senin (6/7/2020).
Menurutnya, dia telah mengizinkan sejumlah wartawan untuk meliput pada kedatangan 156 TKA pada gelombang pertama, Selasa (27/6/2020). Muzafar khawatir wartawan yang ditunggangi teroris itu masuk ke gudang senjata dan mengambil bahan peledak.
Baca Juga : Media Dilarang Meliput Kedatangan 105 TKA China di Bandara Haluoleo
“Siapa nanti yang bertanggung jawab, saya kalau cuma dicopot tidak apa-apa. Di instansi militer itu ada gudang senjata, di dalamnya itu ada senjata, bahan peledak, kalau ada apa-apa nanti mensabotase,” jelas Muzafar.
Untuk melakukan sterilisasi wilayah bandara saat kedatangan 239 TKA asal Tiongkok besok, Selasa (7/7/2020) Muzafar tetap tidak akan mengizinkan wartawan meliput ke dalam Bandara Haluoleo jika massa tetap melakukan demonstrasi di pintu masuk Bandara Haluoleo.
“Silahkan meliput, tapi kan dari luar,” tukasnya. (b)