ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Bina Bangsa Kendari membagikan strategi menghadapi kehidupan baru atau disebut “New Normal”.
Sebagaimana diketahui, Pandemi COVID-19 ini mengharuskan perguruan tinggi menyusun strategi yang berbeda untuk menghadapinya, berbagai solusi dalam menghadapi selama pandemi virus corona dilakukan untuk mengantisipasi hal buruk lainnya yang bisa saja terjadi ke depan.
Ketua TIM kerja STMIK Bina Bangsa Kendari, Rahmai Inggi mengungkapkan, untuk menjawab tantangan di tengah pandemi dan mempersiapkan skenario new normal perguruan tinggi, STMIK Bina Bangsa Kendari telah menyiapkan strategi seperti pembentukan tim kerja yang fokus pada tanggung jawab bidang akademik sehingga dapat membantu institusi pendidikan untuk melakukan perencanaan dan pengelolaan respon terhadap Covid-19.
“Tanggung jawab tim kerja tersebut meliputi pertama : menganalisa kebutuhan Proses Belajar Mengajar, STMIK Bina Bangsa memperhatikan kebutuhan yang diperlukan oleh mahasiswa seperti melakukan optimalisasi standar pendidikan berbasis online,” kata dia kepada Zonasultra.com, Selasa (21/7/2020).
Baca Juga :
Tahun Ajaran Baru, STIMIK Bina Bangsa Kendari Gelar Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus
Rahmai mengatakan mahasiswa membutuhkan pengalaman belajar secara online yang menarik, sehingga TIM kerja menyediakan sarana prasarana yang memadai dan konten edukasi yang mampu meningkatkan minat belajar pada mata kuliah yang diambil. Selain itu, dosen didukung untuk dapat melanjutkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Strategi selanjutnya ialah fokus pada proses pendaftaran mahasiswa baru dan proses perkenalan akademiknya, guna memudahkan mahasiswa baru STMIK Bina Bangsa melakukan proses pendaftaran secara Online dengan memanfaatkan beberapa sosial media dalam pendataannya yang terhubung ke website resmi kampus.
“Strategi ketiga yakni fokus terhadap pengoptimalan kebersihan dan kesehatan dalam kampus, dengan adanya pandemi yang sedang terjadi STMIK Bina Bangsa. Mengalihkan beberapa dana pendidikan untuk peningkatan kebersihan dan kesehatan kampus dengan menyediakan beberapa spot untuk cuci tangan, pembagian hand sanitizer, dan perawatan ekstra kebersihan dilingkungan kampus,” terangnya.
Strategi terakhir yakni fokus terhadap pemberian bantuan kepada mahasiswa dan masyarakat yang terkena dampak covid 19. Kelas online membuat seluruh mahasiswa dan dosen harus menyisihkan keuangan ekstra untuk pembelian kuota internet.
Karena menggunakan video konferensi dalam penyampaian perkuliahan, lanjutnya, jadi kuota yang dibutuhkan juga tidaklah sedikit. Hal tersebut membuat STMIK Bina Bangsa memberikan subsidi pulsa atau paket data kepada mahasiswa dan dosennya sebesar Rp 250 ribu kepada semua mahasiswa dan dosen di seluruh program studi.
“Tidak hanya itu STMIK Bina Bangsa juga memberikan bantuan sosial kepada masyarakat terdampak Covid 19 berupa sembako dan uang tunai,” ujarnya.
Terakhir, ia mengatakan dengan adanya pandemi ini membuat pemanfaatan teknologi semakin cepat dan kita dituntut untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada dengan menerapkan protocol kesehatan. (b)