ZONASULTRA.COM, KENDARI – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tetap setia mengedukasi masyarakat di tengah pandemi Covid-19 melalui Kelas Duta Inklusi dan Literasi Keuangan (Dilan Class) pada Komunitas Learning Center. Dilan Class rutin dilaksanakan pada Minggu sore dengan menghadirkan narasumber dari OJK dan stakeholder lainnya.
Kepala OJK Sultra, Mohammad Fredly Nasution sangat mengapresiasi kegiatan Dilan Class ini. Ia mengucapkan terima kasih atas segala kolaborasi dengan berbagai stakeholder sehingga acara ini dapat berjalan dengan baik di tengah pandemi Covid-19.
“Masa pandemi Covid-19 tidak menyurutkan kami untuk terus melakukan edukasi. Penggunaan teknologi informasi menjadi blessing in disguise atau berkah pada masa ini, termasuk kami berterima kasih untuk kolaborasi dengan stakeholder,” terang Fredly dalam keterangan tertulisnya ke redaksi zonsultra.com, Senin (10/8/2020).
Stakeholder yang ikut berkolaborasi di antaranya berbagai perguruan tinggi, komunitas anak muda, UMKM, pesantren, pemerintah daerah, TPAKD Sultra, TPAKD Konawe Selatan, dan sebagainya. Sehingga jangkauan peserta edukasi tahun ini melampaui target.
Melalui Dilan Class pada Komunitas Learning Center, OJK Sultra berhasil menghadirkan narasumber tingkat nasional seperti Billy Mambrasar dan Aminuddin Maruf, keduanya selaku Staf Khusus Presiden RI, Anto Prabowo (Deputi Komisioner OJK), Tongam L. Tobing (Ketua SWI Pusat).
Kemudian Danny Ardianto (Pejabat di Google Indonesia), Amirul Tamim (Anggota DPD RI) hingga Jonny Sinaga, pejabat teras Kementerian Luar Negari yang pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Argentina, merangkap Republik Uruguay dan Paraguay tahun 2014.
Di bawah komando Mohammad Fredly Nasution selaku Kepala OJK Sultra, pencapaian upaya edukasi sungguh luar biasa. Selain itu, motor penggerak inovasi dan kolaborasi dalam kegiatan ini dilaksanakan oleh Ridhony Marisson Hasudungan Hutasoit selaku Kepala Subbagian Edukasi.
Hal ini menandakan Ridhony, selaku peraih penghargaan sebagai tokoh muda penggerak inklusi dan literasi keuangan dari dua media besar di Sultra, konsisten memberikan nilai tambah demi kemajuan Sultra, khususnya melalui Dilan Class.
Per 9 Agustus 2020, realisasi peserta edukasi mencapai 9.826 orang dari target tahun 2020 sebanyak 2.307 orang (425,92%). Realisasi kegiatan mencapai 192,59% (52 kegiatan dari 27 kegiatan yang direncanakan) dengan komposisi edukasi tatap muka sebanyak 20 kegiatan (38,46%) dan nontatap muka (digital) sebanyak 32 kegiatan (61,54%).
Rata-rata tingkat pemahaman mencapai 89,30 dari skala 100 (sampling pada 10 kegiatan yang diberikan pre test dan post test). Indeks Distribusi Sasaran
Prioritas mencapai 100% (pemuda, perempuan, UMKM). Indeks Partisipasi Sasaran Segmen IJK mencapai 100% (11 segmen pelaku usaha jasa keuangan baik konvensional maupun syariah).
“Harapannya, tingkat literasi meningkat, apalagi tahun 2024, Presiden RI telah memberikan arahan agar tingkat literasi Indonesia mencapai 50% pada akhir tahun 2024,” ungkap Fredly.
Selain itu, Fredly menyatakan bahwa Dilan Class merupakan perpanjangan program Duta Inklusi dan Literasi Nusantara TPAKD Sultra Tahun 2019 yang sudah ditetapkan sebagai salah satu program unggulan yang telah dijalankan atau diinisiasi dari 39 TPAKD provinsi/kabupaten/kota yang mewakili wilayah kerja Kantor Regional dan Kantor OJK.
Hingga akhir 2019, telah terbentuk 166 TPAKD, yang terdiri dari 32 TPAKD tingkat provinsi dan 134 TPAKD tingkat labupaten/Kota.
Kepala OJK Sultra sangat berharap Dilan Class dapat menjadi salah satu nominasi TPAKD Award tahun ini. Selanjutnya, Dilan Class akan menghadirkan inovasi metode edukasi berupa kelas entrepreneurship/ sociopreneurship dan Program Pemuda Bangun Desa dengan fokus pada segmen petani muda.
Dilan Class akan dihubungkan dengan TPAKD Konawe Selatan (Kredit Hebat) sehingga dapat memberikan dampak yang makin luas dan spesifik menjangkau sasaran prioritas inklusi keuangan.
Pihaknya juga mendorong pemerintah daerah yang belum memiliki TPAKD untuk dapat membentuk TPAKD sehingga dapat mempercepat akses keuangan di Sulawesi Tenggara, termasuk mencapai target inklusi keuangan 90% pada tahun 2024. (b)
Reporter: Rizki Arifiani
Editor: Jumriati