RS Santa Anna Bantah Telantarkan Kakek yang Reaktif Covid-19

RS Santa Anna Bantah Telantarkan Kakek yang Reaktif Covid-19
PASIEN COIVD-19 - Pasien patah tulang Nonci Mide (87) yang reaktif Covid-19 saat berada di Rumah Sakit Santa Anna Kendari, Kamis (20/8/2020). (Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Manajemen Rumah Sakit (RS) Santa Anna Kendari membantah telah menolak dan menelantarkan pasien reaktif Covid-19 yang mengalami patah tulang bernama Nonci Mide (87) selama tujuh jam, Kamis (20/8/2020) kemarin.

Pihak manajemen rumah sakit menjelaskan, mereka telah melakukan prosedur penanganan pasien sesuai standar operasional prosedur (SOP) yaitu penanganan awal dan terapi oleh dokter jaga dan tim instalasi gawat darurat (IGD) dengan pemberian cairan melalui infus dan obat-obatan untuk mengurangi keluhan pasien.

“Kami melakukan pemeriksaan laboratorium darah lengkap berupa rapid test, dan gula darah. Lalu pemeriksaan radiologi, foto rontgen dada, panggul dan paha,” tulis manajemen rumah sakit melalui siaran pers kepada redaksi ZonaSultra.com, Jumat (21/8/2020).

Pihak rumah sakit mengaku, mereka juga yang menjemput sendiri pasien di rumahnya, di Kelurahan Sodohoa, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari dengan menggunakan ambulans setelah keluarga menelepon mereka.

Setelah tiba di rumah sakit, pihaknya langsung melakukan serangkaian pemeriksaan termasuk rapid test. Ketika dinyatakan reaktif corona, pasien dipindahkan ke ruangan khusus. Mereka membantah bahwa ruangan itu adalah teras IGD rumah sakit.

Namun, keluarga pasien Irfan mengatakan, orang tuanya tersebut dikeluarkan dari dalam gedung rumah sakit ke bagian teras di luar gedung IGD. Ia membuktikan pernyataannya dengan menunjukkan foto kakek Nonci terbaring di bagian teras.

“Memang sempat beberapa menit dimasukkan ke dalam ruangan, tapi langsung dibawa keluar ke teras,” ujar Irfan saat dihubungi melalui telepon, Jumat (21/8/2020)

Dalam foto yang diperlihatkan kepada awak ZonaSultra, tampak di sisi kiri terpasang tenda biru. Di bagian depan tampak pintu masuk dan tertulis IGD 24 jam. Tepat di atas kakek Nonci, ada mesin kipas air conditioner (AC) yang biasa diletakkan di luar gedung.

“Pasien langsung diperiksa di dalam ruang IGD, namun setelah pemeriksaan rapid test reaktif, pasien dipindahkan di ruang khusus, bukan teras,” bantah manajemen rumah sakit.

Kendati demikian, Santa Anna membenarkan pasien berada di rumah sakit selama delapan jam dan enggan memberikan fasilitas ambulans dengan alasan masih menunggu koordinasi rumah sakit rujukan Covid-19. Namun, manajemen rumah sakit tidak menjelaskan koordinasi seperti apa yang dilakukan.

Pihak RS Santa Anna tak bisa merawat pasien Covid-19 disebabkan mereka tidak memiliki kapasitas untuk merawat pasien Covid-19. Pihaknya pun meminta maaf atas tindakan tersebut.

“Kami RS. Santa Anna memohon maaf, dengan adanya Covid-19 RS Santa Anna memberlakukan protokol kesehatan demi keselamatan dan kebaikan bersama,” tulis manajemen.

Sebelumnya diberitakan, kakek Nonci Mide ditolak dan ditelantarkan selama 8 jam di dua rumah sakit yakni rumah sakit swasta Santa Anna dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari, Kamis (20/8/2020). (B)

 


Reporter: Fadli Aksar
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini