ZONASULTRA.COM, KENDARI – Tim Search and Rescue (SAR) Pos Baubau menghentikan proses pencarian empat orang anak buah kapal (ABK) KM Yuliner 05 yang yang terbakar di perairan Talaga, Pulau Siompu, Kabupaten Buton Selatan (Busel), Sulawesi Tenggara pada Selasa, 15 September 2020.
Kepala Basarnas Kendari, Aris Sofingi mengungkapkan, penghentian itu dilakukan setelah tujuh hari pencarian tim SAR tidak berhasil menemukan adanya tanda-tanda keberadaan para korban yang sebelumnya dinyatakan hilang dalam insiden tersebut.
“Hingga pukul 14.00 WITA, hasil operasi pencarian secara langsung dengan pengerahan potensi, dan alut serta pemantauan tim SAR gabungan dengan hasil nihil,” ujar Aris dalam rilisnya kepada awak media, Senin (21/9/2020).
Lanjutnya, hal itu telah sesuai dengan SOP
Operasi SAR. Terlebih proses pencarian telah memakan waktu hingga sembilan hari, sejak terbakarnya KM Yuliner 05. Meski begitu, Aris mengaku operasi pencarian dapat kembali dibuka bila terdapat tanda-tanda keberadaan korban.
“Tapi kita juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti pemilik kapal dan keluarga empat ABK. Dari pertimbangan beberapa hal di atas maka operasi SAR terhadap KM Yuliner 05 dinyatakan ditutup pada hari ini dengan hasil jumlah korban 6 orang, ditemukan selamat satu orang, satu orang meninggal dunia, dan empat orang dinyatakan hilang,” tutupnya.
Untuk diketahui, kapal pengangkut semen yang bertolak dari Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan menuju Pulau Binongko, Wakatobi, Sulawesi Tenggara itu terbakar di perairan Talaga, Pulau Siompu, Kabupaten Buton Selatan (Busel), Selasa (15/9/2020). Satu orang tewas dan empat orang ABK dinyatakan hilang. Satu orang selamat dalam musibah terbakarnya KM Yuliner. (b)
Reporter: Randi Ardiansyah
Editor: Jumriati