ZONASULTRA.COM, KENDARI – Gugus Tugas Covid-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) merilis data harian perkembangan virus corona di 17 kabupaten/kota. Per hari ini, Rabu (23/9/2020), hingga pukul 17.00 WITA ada penambahan 90 kasus positif, terbanyak di Kota Kendari dengan 81 kasus.
Angka positif dalam sehari ini memecahkan rekor sebelumnya sebanyak 48 orang. Kasus tersebut menyumbang angka kumulatif mencapai 1.006 kasus untuk Kota Kendari sejak kasus pertama 19 Maret 2020 lalu. Jumlah ini paling banyak dibanding dengan 16 kabupaten lain. Angka itu juga menyumbang kasus di Sultra menjadi 2.351 orang terinfeksi.
Selain di Kota Kendari, penambahan kasus positif juga terdapat di Kota Baubau tiga orang, Konawe Selatan dan Muna masing-masing dua orang, serta Buton dan Kolaka masing-masing satu orang.
Penularan virus Corona di Kota Kendari menyebar di 65 kelurahan dan di 10 kecamatan. Dari 1.006 total positif, 340 masih diisolasi, 18 orang meninggal dunia, dan sisanya dinyatakan sembuh.
Seiring penambahan kasus yang sangat signifikan, Kota Kendari ditetapkan sebagai zona merah atau zona bahaya pandemi Covid-19. Kondisi itu warga dihadapkan dengan tingkat hunian dua rumah sakit rujukan yang sudah penuh.
Dua rumah sakit itu yakni RSUD Kota Kendari dan Rumah Sakit Bahteramas. Kedua tempat isolasi pasien konfirmasi positif corona rujukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI itu hanya mampu menampung maksimal 121 pasien.
Jumlah kasus tinggi tersebut berbanding lurus dengan angka pengetesan yang dilakukan Pemerintah Kota Kendari. Data Satgas Kota Kendari, jumlah sampel tenggorok yang dilakukan uji laboratorium 4.828 spesimen atau 1,2 persen dari total populasi 392 ribu penduduk.
Data tersebut terbilang rendah dari anjuran pemerintah lima sampai 10 persen. Meski begitu, jumlah pengetesan di Kendari jauh lebih tinggi bandingkan daerah lain. Seperti Kota Baubau hanya 976 spesimen atau 0,56 persen dari total populasi 171 ribu penduduk.
Jumlah pengetesan Kota Kendari juga jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Provinsi Sulawesi Tenggara secara akumulatif. Angka pengetesan Sultra sendiri hanya 11.113 sampel atau 0,40 persen dari total populasi 2,7 juta penduduk. (A)
Reporter: Fadli Aksar
Editor: Jumriati