PT Ceria Raih Predikat Perusahaan Tambang Berskala Dunia

PT Ceria Raih Predikat Perusahaan Tambang Berskala Dunia
GROUNDBREAKING - Peletakan batu pertama (Groundbreaking) pembangunan smelter PT CNI di kecamatan Wolo, kabupaten Kolaka, tahun 2019 lalu. Foto: Humas Pemda Kolaka.

ZONASULTRA.COM, KOLAKAPT Ceria Nugraha Indotama (CNI), perusahaan Pertambangan Nikel Terintegrasi Pengolahan dan Pemurnian beserta fasilitas pendukungnya, meraih predikat sebagai perusahaan berkelas dunia.

Predikat itu diberikan langsung oleh Evodia Global Sertifikasi (EGS), karena PT Ceria telah berhasil meraih tiga sertifikat berstandar internasional diantaranya Sertifikat ISO 9001: 2015, Sertifikat ISO 14001: 2015 dan Sertifikat ISO 45001:2018.

Direktur Utama Evodia Global Sertifikasi (EGS) Umi Fadhila mengatakan, untuk mendapatkan sertifikasi ISO, PT Ceria telah melalui serangkaian penilaian secara ketat dalam kurun waktu yang panjang.

“Sertifikasi ISO 9001 merupakan standar bertaraf internasional di bidang sistem manajemen mutu. Penilaian kami, PT Ceria telah sesuai dan memenuhi persyaratan internasional dalam hal sistem manajemen mutu,” jelas Umi Fadilah seperti dikutip dari asiatoday.id, Jumat (25/9/2020).

Umi menjelaskan, sistem manajemen mengarah pada apa yang perusahaan lakukan untuk melakukan proses atau aktivitas, sehingga produk nikel yang dihasilkan PT Ceria memenuhi tujuannya, yakni memenuhi persyaratan kualitas konsumen, sesuai dengan peraturan dan sesuai dengan tujuan lingkungan.

Dikatakan, Sertifikasi ISO 9001 2015 merupakan suatu standar bertaraf internasional untuk Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu, atau bisa disebut juga sebagai Sertifikasi Sistem Manajemen Kualitas. Sertifikasi ini menetapkan berbagai persyaratan, pedoman, dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu Sertifikasi Manajemen Kualitas.

Tujuannya untuk menjamin produk yang dihasilkan perusahaan memenuhi persyaratan yang ditetapkan badan standar dunia yaitu ISO.

Sedangkan Sertifikat ISO 14001:2015 adalah standar yang disepakati secara internasional dalam menerapkan persyaratan untuk sistem manajemen lingkungan (SML).

“Penilaian yang paling penting seperti penerapan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), sustainability produk, dan komitmen untuk mewujudkan green economic, terutama bagi masyarakat setempat,” jelasnya.

SML membantu organisasi memperbaiki kinerja lingkungan melalui penggunaan sumber daya yang lebih efisien dan pengurangan limbah, sehingga mendapatkan keunggulan kompetitif dan kepercayaan pemangku kepentingan.

“Sistem Manajemen Lingkungan (SML) membantu perusahaan mengidentifikasi, mengelola, memantau dan mengendalikan isu lingkungan secara holistik,” jelasnya.

Sementara sertifikat ISO 45001:2018 adalah standar internasional pertama di dunia yang menetapkan persyaratan atau pedoman untuk sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3).

“PT Ceria telah berhasil lulus audit dan mendapatkan tiga sertifikat ISO, artinya perusahaan tersebut telah memenuhi berbagai persyaratan yang telah ditetapkan secara internasional,” imbuhnya.

Sebagai informasi, PT Ceria saat ini sedang menyelesaikan pembangunan pabrik peleburan dan pengolahan bijih nikel dengan teknologi Rectangular Rotary-kiln Electronic Furnace (RKEF) untuk memproduksi Ferronickel (FeNi) dan mengembangkan pabrik pengolahan nikel dan kobalt dengan teknologi High-Pressure Acid Leaching (HPAL) untuk memproduksi bahan baku baterai untuk kendaraan listrik.

Lokasi proyek berada di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. (*)

 


Penulis: Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini