ZONASULTRA.COM, LASUSUA– Sebanyak 182 pemilik Usaha Kecil Mikro (UKM) yang terdampak covid-19 di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) Sulawesi Tenggara (Sultra) mendapat program Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp2,4 Juta dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kolut, Muhammad Yasin mengatakan berdasarkan data ada sekitar sekitar 777 jenis UKM yang tersebar di 15 kecamatan di Kolut, namun hanya 182 yang mendapatkan dana hibah dalam bentuk BLT program BPUM tersebut. Bantuan BUMN itu bertujuan untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai bentuk kontribusi masyarakat untuk menggairahkan ekonomi khususnya usaha kecil yang sedang terdampak pandemi covid-19.
“Dari 777 UKM yang berhasil kita input, namun berdasarkan data dari bank penyalur hanya 182 nama yang keluar sebagai penerima manfaat,” kata Muhammad Yasin kepada awak zonasultra.id, Senin (16/11/2020).
Dikatakannya, program BPUM itu dimulai sejak Agustus lalu. Prosedurnya yakni pihaknya meminta pemerintah desa melalui kecamatan untuk melakukan pendataan warga yang memilliki usaha mikro atau mendaftarkan usahanya dinas koperasi untuk mendapat bantuan tersebut. Selanjutnya penginputan nomor KTP, nomor kartu keluarga (KK) serta jenis usahanya dan melengkapi dokumen-dokumen yang lain.
“Tahan pertama program ini di mulai sejak agustus namun untuk tahap kedua di november belum ada data penerima karena masih dalam penginputan,” terangnya.
Adapun jumlah atau kuota penerima manfaat, lanjut Yasin, tidak bisa ditentukan sebab semua nama dan jenis usaha dikeluarkan oleh pusat. Namun ada kesalahan sistem di tahap pertama di mana nama-nama yang diusulkan banyak terbit di daerah di luar provinsi Sultra begitupun sebaliknya.
“Setelah kita cek penerima tahap pertama, kendala yang dialami nama penerima banyak yang tertukar ke daerah lain setelah kita perhatikan hasil print dari bank, kemungkinan kesalahan sistem dari pusat,” bebernya.
Yasin berharap untuk tahap kedua, kuota penerima UKM di Kolut lebih banyak dari sebelumnya, sebab beberapa pengusaha seperti kuliner rata-rata terkena dampak covid-19 dibandingkan usaha industri atau jual beli hasil bumi.
Sementara itu, salah satu warga penerima bantuan dari desa Koroha, Surianti mengaku sangat senang dengan bantuan tersebut, usahanya berupa warung makan yang dijalaninya bisa menambah modal. Sebelumnya, usahanya itu sempat tutup selama pandemi covid-19.
“Alahamdullah saya sudah cair waktu mengurus kita cuman diminta lengkapi persyaratan kemudian menunggu SMS baru dicairkan lewat Bank,” tandasnya. (b)