ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sebanyak 12 Tenaga Kerja Asing (TKA) terkonfirmasi positif Covid-19 yang bekerja di PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) belum terdata di Satgas Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Padahal, 12 TKA itu telah diumumkan Satgas Covid-19 Sultra, Jumat pekan lalu. Satu di antaranya meninggal dunia bernama Zen Hang, Sabtu (13/11/2020). 12 TKA tersebut dinyatakan terpapar virus corona sejak Sabtu (13/11/2020) hingga Kamis (18/11/2020).
Data update penanganan Covid-19 Kemenkes RI yang dirilis pada Selasa (24/11/2020) tentang sebaran kasus konfirmasi Warga Negara Asing (WNA) di Indonesia, hanya 12 provinsi terdata dan tidak ada nama Sultra di dalam database nasional.
12 Provinsi itu yakni Bangka Belitung 2 kasus kontak erat; Jawa Barat 10 kasus kontak erat; Sulawesi Selatan 24 kontak erat; Papua Barat 26 kontak erat; Sumatera Barat 1 kasus konfirmasi dan 7 kontak erat; Kepulauan Riau 4 kontak erat; Bali 1 kasus konfirmasi dan 16 kontak erat.
Selanjutnya Provinsi Banten 3 kasus kontak erat; Aceh 106 kontak erat; DKI Jakarta 161 kasus konfirmasi positif dan 73 kontak erat; Jawa Timur 5 kontak erat; dan Jawa Tengah 27 kontak erat.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Konawe dr. Nila enggan berkomentar mengenai hal itu. Ia berkata masalah itu bukan kewenangannya dan meminta untuk menanyakan ke Humas perusahaan smelter di Konawe atau kepada Ketua Satgas Konawe.
“Mohon maaf kalau tentang data TKA bisa langsung hubungi jubir morosi (PT VDNI) atau langsung ke ketua gugus tugas,” tulis dr Nila dalam penjelasannya melalui WhatsApp, Selasa (24/11/2020). Setelah membalas pesan whatsapp itu, ia kemudian memblokir nomor kontak jurnalis ZonaSultra.
Sementara itu, Jubir Satgas Covid-19 Sultra dr. La Ode Rabiul Awal saat dikonfirmasi melalui WhatsApp belum membalas pesan awak ZonaSultra. Namun sebelumnya, dr La Ode Rabiul Awal mengatakan, 12 orang pekerja asing itu dinyatakan positif Covid-19 sejak Sabtu 13 November 2020 sebanyak 2 orang, lalu dua hari berikutnya, Senin 15 November berjumlah 3 orang, Rabu 17 November 2 kasus dan Kamis 18 November 5 kasus.
“12 orang, mau dikatakan WNA kita tidak pegang juga ID-nya, tapi kalau kita katakan WNI juga, (sedangkan) nama-namanya tradisional, nama-nama China memang,” kata La Ode Rabiul Awal saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (22/11/2020).
La Ode Rabiul Awal mengatakan, 12 kasus infeksi itu merupakan klaster baru di wilayah industri. Sehingga, Satgas Covid-19 Konawe akan melakukan penelurusan ke para pekerja lokal. Dikhawatirkan virus Corona dari pekerja China itu menular ke mereka. (B)