ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Anwar Makarim menyatakan kolaborasi sektor publik dan swasta dalam pendidikan adalah sebuah kerjasama yang berkualitas. Kendati demikian, Nadiem berharap kolaborasi tersebut tidak hanya sekadar penandatangan MoU saja.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kolaborasi ini dari segi skema untuk kedua belah dan semua pihak yang ada harus terlibat dalam kolaborasi ini. Salah satu agenda yang bisa dilaksanakan adalah matchmaking.
“Dalam situasi pandemi Covid-19, kolaborasi sektor publik dan swasta masih terus dapat dijalankan. Tidak dipungkiri Indonesia menghadapi masalah yang kompleks dalam pendidikan di masa pandemi ini,” kata Nadiem dalam acara penutupan konferensi Week of Indonesia Netherlands Education and Research (WINNER) yang diadakan pada hari Kamis (26/11/2020).
Ia menegaskan, tidak hanya Indonesia namun seluruh dunia juga mengalami hal yang sama. Situasi pandemi telah memaksa masyarakat untuk belajar dari awal terutama dalam hal teknologi.
“Hal ini tidaklah mudah, tapi ini merupakan sebuah momentum yang baik untuk mempelajari dan beradaptasi dengan hal yang baru daripada tidak melakukannya sama sekali,” lanjut Nadiem.
Perusahaan teknologi tentunya menjadi sebuah contoh konkrit kolaborasi sektor publik dan swasta dalam pendidikan. Selain itu peranan guru menurut Nadiem sangat penting. Pembelajaran tatap muka tidak dapat digantikan.
Hybrid learing tetap ada dan selalu dapat membantu. Peranan teknologi akan menjadi agenda utama untuk mencari solusi bagaimana teknologi dapat membantu proses pembelajaran tatap muka dan bisa berlangsung di seluruh tingkatan masyarakat.
Untuk diketahui kolaborasi sektor publik dan swasta dalam pendidikan adalah hubungan kontrak jangka panjang antara pemerintah dan penyedia swasta untuk semua atau sebagian dari penyediaan infrastruktur dan layanan pendidikan. Mereka telah digunakan untuk menyediakan struktur pembingkaian yang akan digunakan untuk menyatukan sektor publik dan swasta guna melengkapi kekuatan satu sama lain dalam pembiayaan dan penyediaan layanan pendidikan.
Kolaborasi sektor publik dan swasta dapat membantu memperluas jangkauan dan efektivitas dana pemerintah, mendorong inovasi dalam pendidikan, meningkatkan keselamatan, efisiensi, dan kapasitas infrastruktur pendidikan fisik, dan dengan konteks kebijakan publik yang tepat, memperluas akses ke layanan pendidikan dan kesetaraan layanan yang diterima di seluruh populasi .
Hal – hal tersebut memungkinkan pemerintah untuk mempertahankan kendali strategis, keuangan dan peraturan atas pendidikan publik, yang memungkinkan mereka mundur dari penyampaian dan pengelolaan infrastruktur dan / atau layanan sehari-hari dalam situasi di mana sumber daya mereka terbatas.
Dalam agenda kedua rangkaian acara penutupan WINNER Conference para panelis yaitu Pieter Duisenberg (President of the Association of Universities in the Netherlands (VSNU)), Anka Mulder (President of Saxion University of Applied Science), Karamita Darusman (Brand Manager Unilever), Prof. dr. Martin Paul (President of Maastricht University) dan Prof. Reini Wirahadikusumah (Rector Institute Teknologi Bandung) melakukan diskusi seputar kolaborasi sector publik dan swasta dalam pendidikan.