Berikut Prakiraan Cuaca Jelang Malam Pergantian Tahun di Sultra

Akibat Gerak Semu Matahari, Udara Siang dan Malam di Sultra Terasa Panas
Kota Kendari (Sumber instagram @muhammadjabir)

ZONASULTRA.COM,KENDARI– Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan jelang malam pergantian tahun, Kamis (31/12/2020) di Kendari dan sejumlah wilayah lain di Sultra.

Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Maritim Kendari Faisal, mengatakan berdasarkan pantauan citra satelit dan radar cuaca terkini serta dinamika atmosfer yang berkembang, wilayah Kota Kendari untuk hari ini diprakirakan hujan dengan intensitas sedang pada siang hari.

Kondisi ini disebabkan Index SOI dan Index ENSO yang menunjukkan nilai yang signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia, termasuk wilayah Sultra.

“Massa udara basah lapisan rendah dan indeks labil kuat skala lokal terkonsentrasi di wilayah Sultra. Faktor-faktor tersebut yang dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan,” melalui pesan WhatsApp.

Olehnya BMKG menyebutkan beberapa daerah yang berpotensi hujan sedang hingga lebat dan disertai guntur dan angin kencang pada siang hari di wilayah Kendari, Konawe, Konawe Utara, Konawe Selatan, Kolaka, Kolaka Timur, Bombana, Muna, Muna Barat, Buton Utara, Buton, Buton Tengah, Buton Selatan, dan Baubau.

Kemudian, malam hari berpotensi hujan ringan di wilayah Konawe Utara, Konawe, dan Kolaka Utara. Serta dini hari di wilayah Konawe, Kolaka, Kolaka Utara, Bombana, Buton Tengah, dan Wakatobi.

Suhu udara diperkirakan antara 23 hingga 32 derajat celcius, kelembaban udara 65 – 95 persen. Kondisi angin bertiup dari Barat Daya ke Barat Laut dengan kecepatan 2 – 20 km/jam.

Indeks Osilasi Selatan (SOI) adalah anomali perbedaan tekanan udara permukaan antara Tahiti di kepulauan Polinesia-Perancis, dengan tekanan udara permukaan di Darwin, Australia.

SOI yang positif besar (tekanan udara di Tahiti jauh lebih tinggi dari pada tekanan udara di Darwin) berkaitan dengan kondisi La Nina, SOI yang negatif besar (tekanan udara di Tahiti jauh lebih rendah dari pada tekanan udara di Darwin) berkaitan dengan kondisi El Nino.

Sedangkan El Nino–Osilasi Selatan (ENSO) adalah variasi angin dan suhu permukaan laut di wilayah tropis belahan timur Samudra Pasifik yang ireguler dan berkala. ENSO berpengaruh terhadap cuaca di sebagian besar wilayah tropis dan subtropis Bumi.

“Kami tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap peningkatan curah hujan di Sultra,” tukasnya.

 


Editor: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini