ZONASULTRA.COM, LAWORO – Perayaan Hari Raya Nyepi umat Hindu tahun 2021 di Kabupaten Muna Barat (Mubar) berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, contohnya seperti festival Ogoh-ogoh dalam dua tahun berturut-turut tidak dilaksanakan.
Ketua Perhimpunan Pemuda Hindu Dharma (Prada) Mubar, Ketut Gina Marsabat mengatakan, berdasarkan imbauan dari dewan pimpinan nasional bahwa di tengah pandemi Covid-19 ini, seluruh kegiatan seperti perayaan festival Ogoh-ogoh ditiadakan.
“Pandemi Covid-19 ini, memiliki dampak yang signifikan. Bukan hanya perayaan festival Ogoh-ogoh saja yang ditiadakan, tetapi juga kita sembahyang perayaan Nyepi dibatasi dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19,” kata Ketut saat dihubungi melalui telepon selulernya, Jumat (12/3/2021).
Ketut menjelaskan bahwa perayaan Ogoh-ogoh secara sakral ini dilaksanakan H-1 perayaan hari Raya Nyepi. Lanjut dia, biasanya sebelumnya perayaan Hari Raya Nyepi, Ogoh-ogoh ini akan di arak keliling kampung dan selanjutnya dibakar di tengah kampung.
“Buat orang awam, ogoh-ogoh ini adalah boneka raksasa yang diarak keliling desa pada saat menjelang malam sebelum hari raya nyepi (ngerupukan) yang diiringi dengan gamelan bali yang disebut Bleganjur. Kemudian untuk dibakar setelah di arak keliling kampung,” terangnya.
Dia mengungkapkan, Ogoh-ogoh adalah karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan.
Dalam perwujudan patung yang dimaksud, Bhuta Kala digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan dan biasanya dalam wujud Rakshasa. “Ogoh-ogoh ini kita simbolkan sebagai para Bhuta atau roh-roh jahat. Jadi sebelum di arak keliling kampung dan di bakar, Ogoh-ogoh ini kita sembahyang terlebih dahulu dan memberikan sesajen agar roh jahat masuk kedalam patung raksasa itu. Kemudian dibakar dan roh-roh jahat ikut terbakar di patung raksasa itu,” ungkapnya.
Pihaknya tetap mematuhi imbauan dewan pimpinan nasional Prada untuk tidak mengelar Festival Ogoh-ogoh karena pandemi Covid-19 ini. Untuk itu, dirinya berharap wabah virus ini segera berakhir. (b)
Kontributor : Kasman
Editor : Kiki