Kota Raha Bersolek, Ekonomi Warga Tumbuh, Wisatanya Bikin Betah

Kota Raha Bersolek, Ekonomi Warga Tumbuh, Wisatanya Bikin Betah

ZONASULTRA.COM, RAHA – Kota Raha mulai bersolek. Ramai warganya nian bersemangat menapaki hidup. Bangkit dari pandemi yang nyaris menghapus mata pencaharian mereka.

Setahun kemarin, wabah Covid-19 membelenggu tangan-tangan yang mencari sesuap nasi. Namun saat ini, warga mulai menerima vaksin. Pertanda optimis kesehatan akan segera pulih.

Seiring itu, kini ekonomi kota mulai tumbuh perlahan. Itu terlihat dengan merebaknya lapak-lapak jajanan kuliner variatif yang memadati sejumlah ruas jalan kota.

Kota yang dijuluki ‘kalembohano rea’ atau tempat lahir bagi masyarakat Muna ini, aktivitas warganya berangsur normal. Geliat usahawan muda mulai gigih pulihkan ekonomi.

Lapak di sepanjang ruas jalan Pelabuhan Raha (Foto Istimewa)

Melepas senja, waktu yang fantastis menikmati indahnya Kota Raha. Menjemput malam di sekitar kawasan pelabuhan bypass, pesonanya bak nongkrong di kota metropolitan. Kelap kelip lampu hias menerangi deretan lapak yang tersusun rapi di sepanjang jalur menuju Pelabuhan Nusantara Raha itu.

Banyak muda-mudi yang mulai keluar rumah setelah ter’skip’ setahun lamanya karena tak bersua dengan rekan sejawat.

Geliat Pengusaha Muda Bangkitkan Ekonomi

Para pengusaha muda dinilai berperan ciptakan iklim ekonomi di Kota Raha. Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kabupaten Muna, Wa Nurkhaeran menilai sejak beberapa bulan terakhir pertumbuhan ekonomi warga Kota Raha mulai bangkit. Itu tak lepas dari tangan dingin para usahawan muda.

Banyak usahawan muda mulai berinovasi mengembangkan ide kreatif. Berbisnis kuliner, yang mengandalkan rasa dan menyajikan tempat nongkrong yang asyik.

“Selama pandemi ini, usaha yang paling berkembang dan laris di Kota Raha sektor kuliner. Itu banyak digeluti usahawan muda,” terang Wa Nurkhaeran, Sabtu (13/3/2021).

‘Langit-langit’ Jadi Ikon Wisata dan Pusat Kuliner

Muda-mudi yang asyik nongkrong di sekitar Pelabuhan (Foto Istimewa)

Taman kota yang berada di kawasan Tugu Jati kini jadi pusat wisata kuliner dan tempat nongkrong yang representatif. Namanya kini viral bagi masyarakat Kota Raha, ‘langit-langit’.

Di tempat ini, berderet lapak-lapak yang ditata rapi menjajakan kuliner aneka gorengan dan minuman yang dikemas variatif.

View ‘Langit-langit dari udara (Foto Istimewa)

“Awalnya hanya beberapa lapak saja. Namun karena pengunjungnya yang membludak saat ini sudah ada 50 lapak yang tersedia,” ulas Maret, sapaan akrab Wa Nurkhaeran.

Wanita yang juga menjabat Ketua Ekonomi Kreatif (Ekraf) Muna ini menuturkan, selain kuliner nantinya di langit-langit juga akan disediakan produk kerajinan tangan, herbal dan oleh-oleh. “Alhamdulillah, omset sebulan mencapai Rp20-30 juta. Itu untuk satu lapak,” ucapnya.

Deretan lapak kuliner kini juga menjamur di kawasan Pelabuhan Raha hingga sekitar Masjid Al Munajat. Lapak-lapak yang dihiasi pernak-pernik lampu menambah indah jika dinikmati jelang malam.

Pemda Siap Bangun Pusat Jajanan Serba Ada di Tengah Kota

Pemerintah Kabupaten Muna saat ini tengah mendesain bangunan pusat jajanan serba ada (pujasera) di tengah Kota Raha.

Bupati Muna LM Rusman Emba mengatakan pembangunan Pujasera akan didesain secara modern. Keindahan dan estetika diutamakan. View pantai dan pemandangan laut ditonjolkan. Wajah Kota Raha akan nampak dari pantai.

Bupati Muna, saat nongkrong di wisata kuliner langit-langit (Foto Istimewa)

“Dari gedung akan terlihat keindahan pantai dan laut karena lantai atas akan mengusung konsep ruang terbuka,” kata Bupati Muna ini.

Nantinya gedung Pujasera akan ditempati lapak, gedung pertemuan dan perkantoran. Nanti semua kegiatan baik daerah, provinsi maupun nasional akan dipusatkan di Pujasera.

“Konsepnya sudah ada. Saat ini tinggal menunggu anggarannya yang bersumber dari dana pinjaman ke PT SMI,” ujarnya.

Waterfront City Wisata Baru di Tengah Kota

Kota Raha Bersolek, Ekonomi Warga Tumbuh, Wisatanya Bikin Betah

Satu lagi wisata yang ada di tengah Kota Raha. Namanya Waterfront City. Tempatnya berada di sekitar kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Pasar Sentral Laino Raha serta Pelabuhan Laino.

Wisata ini menelan anggaran sekitar Rp600 juta, yang dikerjakan sejak 2018 hingga 2020. Waterfront City juga diproyeksi sebagai ruang publik bagi warga kota dengan mengusung konsep perahu purbakala seperti yang tertera pada dinding gua Liangkobori.

Selain tugu perahu, wisata ini juga terdapat air mancur dan area joging track. Namun pembangunannya air mancur belum sempurna karena belum dioperasikan.

Pengunjung swafoto di Waterfront City, wisata baru ditengah kota Raha

Waterfront City juga mengusung konsep unik dengan panorama laut dan view Pulau Muna bagian Timur, nampak indah. Saat ini lokasi wisata ini jadi spot selfie yang instagramable.

Bupati Muna, LM Rusman Emba mengatakan pembangunan wisata Waterfront City dengan ikon perahu purbakala sesuai dengan kehidupan leluhur sebagai nelayan.

“Wisata ini memang mengusung konsep wisata bahari yang ada di tengah kota. Kita akan bangkitan ekonomi melalui wisata,” kata Rusman.

Kata Rusman, Pemda Muna saat ini tengah mengembangkan kawasan pariwisata terpadu dengan konsep Waterfront City yang mengintegrasikan berbagai spot-spot menarik di sepanjang bibir pantai. (SF/*)

 


Kontributor: Nasrudin
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini