ZONASULTRA.COM, KENDARI – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara (Sultra) bekerjasama dengan Bagian Psikologi Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Sultra menyelenggarakan tes psikologi yang dilaksanakan di Aula kantor Balai KSDA Sultra, Selasa (8/6/2021).
Kemudian dilanjutkan dengan tes kesehatan oleh Petugas Kesehatan yang diikuti sebanyak 24 peserta dari pejabat struktural, Polisi Kehutanan (POLHUT) fungsional dan Tenaga Pengamanan Hutan Lainnya.
Kepala BKSDA Sultra Sakrianto Djawie dalam sambutannya menyampaikan harapan seluruh peserta yang mengikuti tes hari ini bisa lulus. Karena psikotest dan tes kesehatan sebagai dasar uji layak tidaknya seseorang untuk memegang senjata api.
“Ini sangat penting bagi teman-teman di lapangan dalam pelaksanaan tugas pengamanan kawasan hutan,” ungkap Sakrianto melalui rilis pers.
Ia menambahkan terlebih tantangan dalam pengelolaan kawasan hutan saat ini semakin besar terutama gangguan kawasan hutan konservasi terhadap ilegal logging dan perambahan. Belum lagi dengan jumlah tenaga yang sangat kurang di lapangan dibandingkan dengan luas kawasan hutan yang harus dijaga.
Dari 12 kawasan konservasi seluas 285.985,46 hektar dengan tenaga yang ada di lapangan sebanyak 59 orang berbanding 1 banding 4.847,21, artinya satu orang petugas harus menjaga kawasan seluas 4.847,21 hektar.
Namun pada dasarnya penggunaan senjata api ini lebih untuk menjaga diri, di mana saat ini pendekatannya kita adalah kekeluargaan dan kebersamaan dalam mengelola kawasan konservasi secara komprehensif dengan pelibatan seluruh pihak termasuk masyarakat yang ada di sekitar kawasan. (b)
Penulis: M14
Editor: Ilham Surahmin