BMKG: Curah Hujan di Sultra Meningkat, Tinggi Gelombang hingga 4 Meter

ombak, gelombang tinggi
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan peningkatan curah hujan di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang juga berdampak pada potensi terjadinya tinggi gelombang hingga 4 meter yang di-update per 28 Juni hingga 1 Juli 2021.

Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kendari Provinsi Sultra, Faizal Habibie mengatakan bahwa meningkatkannya curah hujan ini diakibatkan gelombang equtorial yang aktif seperti Low dan MJO, serta kelembapan di atmosfer lapisan rendah masih dingin di atas 80 persen.

“Indeks labilitas masih kuat, serta suhu muka laut di perairan Sultra yang hangat, sehingga ini semua menambah pembentukan awan hujan di Sultra terutama Sultra bagian timur,” ujar Faizal via WhatsApp pada Senin (28/6/2021).

Adapun daerah yang berpotensi mengalami hujan sedang pada 28 Juni 2021 yaitu Konsel (siang, sore, dini hari), Butur (siang, sore, dini hari), Konawe (siang, sore), Kendari (siang, sore, dini hari), Konkep (dini hari), Konut (dini hari), Buton (dini hari), Bau-bau (dini hari), Buteng (dini hari).

Pada 29 Juni 2021 yaitu Kendari (siang, sore, dini hari), Konsel (siang, sore), Konkep (siang, sore, dini hari), Konawe (siang, sore) Konut (siang, sore), Kolut (malam). Lalu pada 30 Juni 2021 yaitu Konawe (siang, sore), Kendari (siang, sore), Konsel (siang, sore), Konut (siang, sore).

Selain itu, Faizal juga mengatakan, seiring dengan peningkatan curah hujan ini, juga terjadi peningkatan tinggi gelombang. Ia menyarankan kepada masyarakat yang beraktivitas di laut dan pesisir untuk mewaspadainya.

BMKG melalui peringatan dini tinggi gelombang per 28 Juni 2021 menyatakan pola angin umumnya dari timur laut sampai tenggara Sultra dengan kecepatan 2 sampai 25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di wilayah perairan Menui Kendari bagian timur, perairan utara Wakatobi bagian timur, perairan selatan Wakatobi bagian timur, Laut Banda Timur Sulawesi Tenggara (bagian utara, timur, barat dan selatan).

Adapun tinggi gelombang di atas 1,25 sampai 2,5 meter berpeluang terjadi di Perairan Banggai bagian selatan, Perairan Teluk Tolo bagian timur, Perairan Teluk Tolo bagian barat, Perairan Menui Kendari bagian timur, Perairan Manui Kendari bagian barat, Perairan Baubau bagian utara, Perairan Baubau bagian selatan serta perairan selatan Wakatobi bagian barat.

Selain itu, tinggi gelombang di atas 2,5 sampai 4,0 meter (tinggi) berpeluang terjadi di perairan utara Wakatobi bagian timur, perairan utara Wakatobi bagian barat, perairan selatan Wakatobi bagian timur, laut banda timur sultra bagian timur, laut banda timur Sultra bagian selatan, laut Banda timur Sultra bagian utara dan laut Banda timur Sultra bagian barat.

Dengan demikian, risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran yaitu: perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), Kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), kapal feri (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m).

BMKG mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan berhati-hati akibat dari peningkatan curah hujan tersebut dan selalu memperbaharui informasi dari BMKG. (B)

 


Penulis: M11
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini