ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memberikan penjelasan terkait pemicu terjadinya hujan berkepanjangan beberapa hari terakhir ini.
Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kendari Faizal Habibie mengatakan bahwa salah satu pemicu terjadinya hujan saat ini dikarenakan adanya gangguan regional yaitu gelombang equatorial type low frekuensi.
“Gangguan ini yang membawa masa udara basah masuk ke wilayah sultra,” ucap Faizal via pesan WhatsApp pada Kamis (1/6/2021).
Lanjutnya, selain gangguan tersebut, juga ada gangguan lokal seperti labilitas yang cukup kuat. Selain itu juga hangatnya suhu muka laut di wilayah perairan Sultra sehingga berakibat pada peningkatan curah hujan di Sultra terutama wilayah timur Sultra.
Baca Juga :
Sungai Wanggu Meluap, Ratusan Warga Mengungsi
Selanjutnya, Stasiun Meteorologi Maritim Kendari mengeluarkan peringatan dini pada daerah yang berpotensi mengalami hujan sedang disertai guntur dan angin kencang yang di update per 1 Juli 2021. Berikut rinciannya.
Pada Kamis (1/6/2021) pada wilayah Konkep (Pagi, dini hari), Konut (Pagi, malam dan dini hari), Butur (Pagi, Siang dan dini hari), Kendari (Malam, dini hari), Wakatobi (Dini hari), dan Kolut (Dini hari). Selanjutnya pada Jumat (2/6/2021) pada wilayah Konkep (Pagi hari), Butur (Pagi hari), Konut (Pagi hari), Kolut (Siang, sore hari), serta Kolaka (Siang, Sore hari).
Selanjutnya, Sabtu (3/6/2021) pada wilayah Konut (Pagi hari), Konkep (Pagi hari). BMKG mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan berhati-hati akibat dari peningkatan curah hujan tersebut dan selalu memperbaharui informasi dari BMKG.
Untuk di ketahui, akibat curah hujan yang meningkat belakangan ini, perumahan warga yang berada di kelurahan Lepo-lepo kecamatan Baruga Kota Kendari di rendam banjir yang di akibatkan oleh meluapnya sungai wanggu. Sebelumnya di beritakan per 1 juli 2021 sebanyak 78 KK dengan jumlah 301 jiwa yang terdapat 34 balita, 27 lansia, dua ibu hamil, serta tujuh disabilitas mengungsi akibat banjir tersebut.
Pantauan awak zonasultra.id dilapangan, pengungsian dilakukan di pinggir jalan kelurahan lepo-lepo dengan jumlah 12 tenda yang bertuliskan Kementerian Sosial (Kemensos). Juga terlihat beberapa dinas terkait dalam penanganan pengungsian di antaranya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari, Tagana, serta Basarnas.
Selain itu, Juga terdapat dapur umum yang disediakan oleh tim penanganan bencana kota Kendari. Saat ini air mencapai lutut orang dewasa, dan akan diperkirakan terus naik apabila curah hujan meningkat. (A)