ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sebanyak 11 orang wisatawan terseret gelombang laut saat berenang di Pantai Batu Gong, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Minggu (11/7/2021). Delapan orang selamat, satu orang meninggal dunia, dan dua lainnya hilang.
Satu orang meninggal terkonfirmasi mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (Penjaskes-rek) angkatan 2019.
Sedangkan dua orang yang sementara dalam pencarian yaitu satu mahasiswa Penjaskes-rek 019 dan warga Batu Gong.
Salah seorang mahasiswa Penjaskes-rek angkatan 2019 yang berada di lokasi menceritakan, kejadian tersebut berawal saat mereka melakukan aktivitas final mata kuliah belajar motorik di bawah binaan dosen Ali Asis Maruka.
Ia menjelaskan, usai berenang, mahasiswa penjaskes-rek beristirahat di pinggir pantai dan terus dipantau oleh dosen mata kuliah. Saat itu, mereka mendengar suara teriakan meminta tolong di tengah laut.
“Ada orang di sana yang tenggelam, tiga orang. Makanya kita pergi tolong rame-rame,” ucap mahasiswa yang enggan disebutkan namanya ini saat dihubungi, Minggu (11/7/2021).
Namun, jarak bibir pantai ke lokasi korban kurang lebih 100 meter, ditambah kondisi air laut berombak sehingga mereka kewalahan dan kelelahan. Untuk sampai di bibir pantai pun mereka harus saling tarik menarik.
Dua dari tiga korban tersebut berhasil diselamatkan, sedangkan satu lainnya hanyut bersama salah seorang mahasiswa penjaskes-rek yang menolong korban tersebut.
Ia mengaku sempat melakukan doa bersama saat tim dari Basarnas Kendari turun mencari korban.
Ketua Jurusan (Kajur) Penjaskes-rek UHO, La Sawali membenarkan kejadian tersebut bahwa korban adalah mahasiswa dari Penjaskes-rek UHO. Kata dia, satu orang meninggal sedangkan satu lainnya masih dalam proses pencarian.
“Satu Muhammad Nizam sudah ditemukan, satunya Robin yang masih dalam pencarian sampai saat ini,” ujar La Sawali
Usai mengonfirmasi kepada wakil ketua tingkat, La Sawali mengatakan bahwa yang ke Pantai Batu Gong tersebut adalah mahasiswa penjaskes-rek angkatan 2019 dengan jumlah sekitar 100 orang lebih, terbagi dalam dua kelas yaitu kelas A dan kelas B.
Ia menjabarkan bahwa kelas A yang ke pantai berjumlah 48 orang sedangkan kelas B 50 orang. Ditambah senior-senior atletik binaan Ali Asis Maruka sebanyak 10 orang. Sehingga total ada 108 orang yang ke pantai tersebut dalam rangka final mata kuliah belajar motorik yang dibawa oleh Ali Asis Maruka.
La Sawali menyesalkan dosen yang berani membawa mahasiswanya di luar kampus, sedangkan berdasarkan arahan Rektor UHO, Zamrun Firihu sejak 2020 lalu, semua kegiatan perkuliahan baik itu akademik atau nonakademik dilaksanakan secara daring menghindari penyebaran Covid-19.
“Di dalam kampus saja dilarang, apalagi di luar kampus. Ditambah lagi oleh pemerintah dari tanggal 7 sampai 20 ini adalah PPKM,” tegasnya.
Sebagai kajur, ia menyerahkan ke pimpinan fakultas dan rektorat untuk tindak lanjut atas oknum dosen yang melakukan pelanggaran tanpa adanya izin tersebut. Kata dia, saat ini akan difokuskan terkait proses pemakaman dan tanggung jawab jurusan.
Ali Asis Maruka sendiri telah dihubungi via WhatsApp dan telepon seluler oleh awak zonasultra.id, namun belum ada balasan untuk memberikan keterangan. (a)
Penulis: M11
Editor: Ilham Surahmin