ZONASULTRA.COM, KENDARI – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo tahun ini kembali memberikan sapi kurban untuk warga Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Kali ini, sapi kurban pilihan Presiden merupakan juara kontes sapi se-Sultra yang digelar pada 2019.
Oleh pemiliknya, sapi tersebut diberi nama Ipin, saudara kembar dari sapi kurban presiden tahun lalu yang diberi nama Upin. Beratnya mencapai 1,3 dan merupakan sapi peranakan simental yang dipelihara sejak 4 tahun silam.
Sapi tersebut dibeli dengan harga Rp110 juta dari pemiliknya yang bertempat di daerah Konda, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).
Kini sapi tersebut telah sampai di Masjid Al Kautsar Kendari pada Senin (19/7/2021) pukul 16.43 WITA dan diantarkan langsung oleh pemiliknya menggunakan truk. Rencananya sapi tersebut akan disembelih usai salat Iduladha bersama dengan sapi kurban Gubernur Sultra, Ali Mazi.
Kata Ketua Panitia Kurban Masjid Al Kautsar Kendari, Jufriadi, daging kurban dari sapi tersebut akan dibagikan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar dan kepada jamaah masjid Al Kautsar Kendari.
Sedangkan proses penyembelihannya mengikuti instruksi pemerintah dengan tidak ada pembagian kupon dan akan dibagi menggunakan sistem door to door.
“Ini dilakukan untuk menghindari kerumunan di masa PPKM ini,” ucap Jufriadi saat ditemui pada Senin (19/7/2021).
Sementara pemilik sapi Suyatno mengungkapkan bahwa sapi tersebut dibelinya dari salah seorang peternak di desanya pada 2017 lalu. Saat dibeli sapi itu baru berusia 6 bulan.
“Dulu saya beli dengan harga Rp10 juta, umurnya baru 6 bulan,” ucapnya.
Kini sapi tersebut telah berusia 4 tahun 7 bulan. Ia mengaku sangat senang karena ini adalah kali kedua sapinya dibeli sebagai kurban oleh Presiden. Dari hasil penjualan sapinya tersebut, ia akan kembali membeli bibit sapi untuk diternakkan.
Suyatno bercerita tentang pemberian nama Ipin pada sapinya tersebut. Kata dia, nama tersebut diberikan oleh anaknya saat melihat kedua sapinya yang kembar. Dengan spontan anaknya memanggil kedua sapi tersebut Upin dan Ipin. Maka dinamailah olehnya dengan nama tersebut.
Upin dan Ipin pernah mengikuti kontes sapi yang diselenggarakan di Wawolemo, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe pada tahun 2019. Kontes dengan penilaian berat sapi itu pun dimenangkan oleh Upin sebagai juara dua dan Ipin yang keluar sebagai juara pertama.
Saat itu Upin dan Ipin berusia 2 tahun dengan masing-masing berat saat itu Upin sekitar 535 kg dan Ipin sekitar 900 kg dan sekarang telah mencapai 1,3 ton.
Sama seperti sapi pada umumnya, Suyatno mengaku, sapi miliknya itu hanya diberi makan dua kali sehari, dengan pakan rumput dan dedak yang terbuat dari kulit padi yang dihaluskan dan diberi garam. Meski begitu, porsi makan sapi miliknya itu lebih banyak dua kali lipat dari sapi biasa.
“Kalau diperkirakan biaya perawatannya perbulan bisa mencapai Rp2 juta. Yang bikin mahal itu dedaknya,” tutupnya. (a)
Penulis: M11
Editor: Jumriati