ZONASULTRA.COM,KENDARI– Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto mengatakan, hingga akhir Juni 2021 tercatat restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 di mencapai sebesar Rp175,2 triliun atau turun sebesar Rp56,53 triliun.
“Sampai Juni, kita sudah on track. Total restruk COVID kita sudah turun kurang lebih Rp56,53 triliun dari akumulasi total loan restructure Covid kita sebesar Rp231,5 triliun. Selama ini di posisi Juni 2021 itu porsinya tinggal Rp175,2 triliun. Jadi ada penurunan sebesar Rp56,53 triliun yang sebagian besar berasal karena adanya pembayaran, yaitu sebesar Rp44,3 triliun,” ucap Agus Sudiarto melalui rilis pers, Selasa (10/8/2021).
Selain itu, keberhasilan BRI dalam mengelola kualitas kredit yang disalurkan juga tercermin dari rasio NPL yakni sebesar 3,3 persen pada akhir Juni 2021. Untuk meng-cover risiko NPL tersebut, BRI juga menyiapkan cadangan atau biasa disebut NPL Coverage dikisaran 254,84%, jadi cadangannya meng-cover 2,5 kali dari jumlah NPL.
Pencadangan yang ditetapkan ini dialokasikan dengan mempertimbangkan kondisi restrukturisasi BRI saat ini. Karena memang kita masih menghadapi restrukturisasi meskipun jumlahnya sudah semakin menurun.
Ia juga menyebutkan, pertumbuhan ekonomi saat ini tercatat sebesar 7,07 persen pada kuartal II 2021 dan membumbungkan asa optimisme kebangkitan ekonomi nasional di kalangan pelaku industri keuangan.
Senada dengan hal tersebut, pencapaian kinerja BRI hingga kuartal II 2021 tercatat tumbuh positif. Salah satu indikator kinerja BRI yang menunjukkan sinyal pemulihan ekonomi nasional yakni terus menurunnya angka restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 itu.
“Kalau ke depan mudah-mudahan ini bisa terus kita turunkan posisinya dengan lebih agresif lagi,” ujarnya. (*)