BRI Resmi Menjadi Induk Holding BUMN Ultra Mikro

BRI Resmi Menjadi Induk Holding BUMN Ultra Mikro
BUMN - Bank Rakyat Indonesia (BRI) resmi menjadi induk holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ultra mikro. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Akta Inbreng saham pemerintah pada Pegadaian dan PNM sebagai penyertaan modal negara kepada BRI selaku induk holding di Jakarta, Senin (13/9/2021). (ISTIMEWA)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Bank Rakyat Indonesia (BRI) resmi menjadi induk holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ultra mikro yang melibatkan tiga entitas BUMN yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan Akta Inbreng saham pemerintah pada Pegadaian dan PNM sebagai penyertaan modal negara kepada BRI selaku induk holding di Jakarta, Senin (13/9/2021).

Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI, Erick Thohir bersama dengan Direktur Utama BRI Sunarso, dan dihadiri oleh Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyoto, dan Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi serta Wakil Direktur Utama BRI yang sekaligus sebagai Ketua PMO (Project Management Office) Tim Privatisasi BRI Catur Budi Harto.

Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan bahwa hal ini menjadi tonggak bersejarah berdirinya holding ultra mikro yang memiliki visi ekonomi kerakyatan. Menurutnya, holding ultra mikro akan memberikan berbagai kemudahan dan biaya pinjaman dana yang lebih murah dengan jangkauan yang lebih luas, pendalaman layanan, dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.

BACA JUGA :  Berbasis Ekonomi Kerakyatan, Bukti Keberhasilan BRI Berdayakan Ekonomi Masyarakat NTT

” Tentunya pemerintah secara keseluruhan memiliki solusi besar untuk menunjukkan keberpihakan kepada sektor ultra mikro,” ucap Erick dalam rilis pers pada Senin (13/9/2021).

Lanjutnya, ketika pemerintah berbicara tentang Indonesia maju, maka di dalamnya ada kemajuan segmen ultra mikro, melalui penguatan ketahanan ekonomi dan pertumbuhan berkualitas, mengurangi kesenjangan, dan meningkatkan kualitas SDM terutama pengusaha Ultra Mikro dengan pemberdayaan melalui holding ini.

Erick menekankan bahwa hadirnya holding akan memperkuat model bisnis masing-masing perseroan. Menurutnya, BRI, Pegadaian dan PNM akan saling melengkapi memberikan layanan keuangan yang terintegrasi untuk keberlanjutan pemberdayaan usaha ultra mikro.

Dalam kesempatan yang sama Direktur Utama Bank BRI, Sunarso mengatakan bahwa holding ultra mikro akan menghasilkan lembaga pemberdayaan mikro termasuk ultra mikro terbesar yang memiliki ekosistem keuangan terlengkap. Ekosistem ultra mikro yang dibangun berdasarkan sinergi model bisnis BRI, Pegadaian, dan PNM akan mampu memberikan journey layanan keuangan yang terintegrasi bagi pelaku usaha di segmen tersebut.

” Pembentukan ekosistem ultra mikro akan memperkuat perjalanan BRI dalam mencapai aspirasi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia and Champion of Financial Inclusion, dan terus memberikan value berkelanjutan bagi seluruh stakeholders,” ujar Sunarso.

BACA JUGA :  Antarkan UMKM Naik Kelas, BRI Perkuat Ekosistem Bisnis Berbasis Ekonomi Kerakyatan

Sementara itu, Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyoto menambahkan jika sinergi ekosistem ultra mikro yang terbentuk karena holding akan memberikan akses layanan keuangan yang lebih luas dan lebih mudah kepada pelaku usaha di segmen tersebut. Langkah ini sejalan dengan latar belakang perusahaan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta berpartisipasi aktif dalam pembangunan ekonomi.

” Ini sesuai dengan visi Pegadaian, menjadi The Most Valuable Financial Company di Indonesia dan sebagai agen inklusi keuangan pilihan utama masyarakat,” ucapnya.

Optimisme senada diungkapkan Direktur Utama Permodalan Nasional Madani Arief Mulyadi. Menurutnya, ketiga entitas sudah melakukan integrasi terutama dalam sumber daya, infrastruktur dan data.

” Dengan integrasi ekosistem UMi melalui holding, kami pun optimistis program PNM Mekaar akan semakin memberikan manfaat bagi masyarakat kecil karena dapat mengoptimalkan peran pemberdayaan PNM dengan penurunan biaya overhead,” tutupnya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini