Pemkab Wakatobi Terima Sertifikat Eliminasi Malaria dari Kemenkes

101
Pemkab Wakatobi Terima Sertifikat Eliminasi Malaria dari Kemenkes
PENYERAHAN SERTIFIKAT-Dinkes Provinsi Sultra saat menyerahkan sertifikat Eliminasi Malaria kepada Bupati Wakatobi Haliana, didampingi jajaran Dinkes dan asisten 1 setda setempat. (Nova Ely Surya/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, WANGIWANGI-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) menerima sertifikat eliminasi Malaria dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI), di kantor Bupati daerah setempat, Selasa, (26/10/2021).

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sultra Ece Salmiati mengatakan, jika sertifikat itu adalah prestasi karena bisa keluar dari penyakit Malaria.

Diungkapkan, jika ada sejumlah daerah di Sultra yang belum bebas dari Malaria, yakni Buton, Muna, Muna Barat (Mubar) dan dua daerah lainnya.

“Ini berdasarkan penilaian dari pusat, mudah-mudahan setelah adanya sertifikat ini Wakatobi bebas dan tidak ada lagi Malaria,” katanya saat di Wawancarai.

BACA JUGA :  Tak Pernah Mengajar, 4 Guru di Wakatobi Tetap Terima Gaji Penuh

Ditempat yang sama Kepala Dinkes Kabupaten Wakatobi Muliaddin Anis mengatakan Wakatobi sudah dinyatakan sebagai daerah yang bebas Malaria. Tentunya sertifikat itu sangat penting untuk Wakatobi.

Oleh karena Wakatobi sebagai salah satu Kawasan Strategi Pariwisata Nasional (KSPN), maka dengan adanya sertifikat tersebut ia berharap, wisatawan domestik maupun mancanegara tidak akan ragu lagi ketika ingin berkunjung ke Wakatobi.

“Untuk menghindari Malaria, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) harus diterapkan di masyarakat. Termasuk menjaga kebersihan sanitasi dalam rumah maupun di lingkungan sekitar,” terangnya.

BACA JUGA :  Soal Kebakaran Pasar Sentral Mandati, DPRD Wakatobi Bakal Surati Pemda

Sementara itu, Bupati Wakatobi Haliana menjelaskan, jika sertifikat eliminasi Malaria itu dimaknai suatu tanggungjawab yang besar terutama kepada dirinya sebagai penanggungjawab wilayah.

“Ini terkait dengan bagaimana kita bisa bekerjasama/berkolaborasi dengan Dinkes dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai leading sektor agar bisa memberikan pemahaman-pemahaman terkait sanitasi, dan upaya-upaya PHBS di masyarakat serta mencegah perkembangbiakan nyamuk Malaria,” jelasnya. (B)

 

 


Kontributor: Nova Ely Surya
Editor: Ilham Surahmin