Kerja Sama dengan UHO, Pemda Wakatobi Sosialisasi Grand Design Ketahanan Pangan

Kerja Sama dengan UHO, Pemda Wakatobi Sosialisasi Grand Design Ketahanan Pangan
SOSIALISASI - Bekerja sama dengan Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) sosialisasi grand design ketahanan pangan, di Vila Nadila Kecamatan Wangiwangi, Minggu, (14/11/2021). (Istimewa)

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat (LPPM) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari menggelar seminar awal/pendahuluan penyusunan dokumen Grand Design Ketahanan Pangan di Vila Nadila Kecamatan Wangiwangi, Minggu (14/11/2021).

Kepala Dinas Ketapang Kabupaten Wakatobi, Sulaeman, menjelaskan, grand design ketahanan pangan ini sebagai arah kebijakan pelaksanaan pembangunan ketahanan pangan. Tersusunnya rencana pengelolaan jangka menengah dan rencana tahunan terhadap penguatan ketahanan pangan.

Serta memberikan arah kebijakan pelaksanaan pembangunan ketahanan pangan bagi pemerintah daerah, masyarakat dan pelaku lain pada tataran kabupaten.

“Agar menjadi pedoman dalam penyusunan roadmap pembangunan ketahanan pangan untuk mewujudkan kedaulatan pangan. Menyediakan petunjuk dalam mengembangkan strategi mitigasi dan penanggulangan untuk mengatasi kerawanan pangan kronis,” jelasnya.

Dokumen hasil kajian grand desain ketahanan pangan diharapkan menghasilkan peta sebaran dan rencana pengelolaan Iahan pangan, peta sebaran kerentanan pangan, arahan kebijakan dan program pembangunan ketahanan pangan.

Sementara Bupati Wakatobi melalui Asisten I Pemerintahan dan Kesehatan Masyarakat Nursidiq mengatakan, sektor pariwisata, perikanan, dan ketahanan pangan menjadi sektor utama guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang kuat, bermanfaat, dan berkelanjutan di Wakatobi.

“Pembangunan ketahanan pangan di Wakatobi diharapkan tidak hanya untuk tujuan pemenuhan kecukupan pangan semata, melainkan dapat menjadi penopang bagi tumbuhnya sektor lain terutama pariwisata,” ujarnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, kata dia, desain ketahanan pangan di Wakatobi tidak hanya sampai pada produksi primer, melainkan harus didorong pada pengembangan agribisnis pangan.

Dengan demikian, output dari gagasan ketahanan pangan memiliki multiplier efek, yakni pemenuhan konsumsi pangan, tumbuhnya industri pangan, penyediaan lapangan kerja, yang selanjutnya mengarah pada pertumbuhan ekonomi di wilayah Wakatobi. (b)


Kontributor: Nova Ely Surya
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini