Aksi Pengeroyokan Diduga Terjadi di Lokasi Tambang di Kolut

Aksi Pengeroyokan Diduga Terjadi di Lokasi Tambang di Kolut
Aksi kekerasan terjadi di lokasi jeti milik PT Kurnia Mining Resources (KMR) di Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut).

ZONASULTRA.COM – LASUSUA – Aksi kekerasan diduga terjadi di lokasi jeti milik PT Kurnia Mining Resources (KMR) di Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra).

Insiden tersebut terekam dalam sebuah video berdurasi 32 detik yang beredar di media sosial. Terlihat dalam video itu beberapa orang melakukan pengeroyokan kepada seseorang yang diduga merupakan anggota TNI Angkatan Laut (AL).

Insiden pengeroyokan tersebut terjadi pada Kamis, 2 Desember 2022. (2/12/2021). Dalam video tersebut, tampak anggota TNI AL itu menjadi bulan-bulanan di lokasi kejadian. Saat itu tengah berlangsung proses muat-bongkar ore ke tongkang.

Saksi mata di lokasi kejadian yang namanya minta tidak disebutkan mengungkapkan, sejumlah massa itu membawa senjata tajam jenis parang dan beberapa di antaranya memegang sepotong balok.

Kapolsek Batu Putih Iptu Julius Pulung yang coba dikonfirmasi oleh awak media pascapengeroyokan itu berlangsung, tidak mengangkat telepon selulernya.

Babinsa Batu Putih Risal, yang dikonfirmasi via selular membenarkan aksi pengeroyokan itu. Awalnya ia mendapat laporan jika ada aksi penahanan tongkang yang sandar di jeti PT KMR dan kendaraan hauling yang sementara beraktivitas.

Ia sempat menenangkan salah seorang sopir kendaraan berinisial R. Saat itu sang sopir menyampaikan hanya akan ke luar lokasi. Rupanya ia kembali lagi membawa beberapa orang untuk mencari anggota TNI AL tersebut.

Situasi pun memanas saat keduanya bertemu. Anggota TNI AL tersebut diburu massa dan sempat dilempar batu hingga terjatuh. Beberapa pukulan dan tendangan pun mendarat di tubuhnya.

“Saat itu baru saya tahu kalau dia anggota (TNI) dan saya pun melerai massa. Saat dia pingsan, saya tidak tahu dibawa ke mana karena saya masih di lokasi (jeti),” terangnya.

Ia menyampaikan belum melakukan pelaporan ke pimpinannya karena menunggu respon dari pihak TNI AL dan laporan pengaduan korban atau perusahaan ke pihak kepolisian. (b)

 


Kontributor: Rusman Edogawa
Editor: Jumriati