Tuan Rumah Hari Pers Nasional: Kenduri di Kendari

Tuan Rumah Hari Pers Nasional: Kenduri di Kendari

TAHUN depan, Sulawesi Tenggara tuan rumah lagi. Kota Kendari jadi sebagai (lagi). Kalau normal, setidaknya dua ribuan orang datang ke kota ini. Pejabat negara jangan ditanya. Presiden saja, selalu menyempatkan hadir. Itu sebelum pandemi. Hari Pers Nasional (HPN). Harinya para wartawan. Kendurinya para jurnalis.

Bagi Sultra, ini istimewa. Pertama, Gubernur Sultra Ali Mazi jauh-jauh hari sudah menyatakan kesiapannya. Sejak HPN di Kalimantan Timur tahun 2020 silam. Gubernur menggelar gala dinner khusus untuk melobi posisi tuan rumah.
Kedua, ini merupakan HPN pertama sejak pandemi. Tahun 2021 lewat begitu saja karena Covid-19. Ketiga, Provinsi Sultra, eksekutif dan legislatif, sepakat mengalokasikan anggaran besar untuk perhelatan ini. Cukuplah untuk menegakkan kepala Sultra di mata nasional.

Tunggu dulu, hari-H tahun depan itu tidak lama lagi. Lebih lama jika kita menengok ke belakang, pada Oktober silam. Harinya jatuh pada 9 Februari 2022. Waktu tersisa praktis hanya di Januari, plus beberapa hari di pekan pertama Februari.

Kabar buruknya, peringatan HPN ini bukan hanya event di puncak acara. Ada banyak rangkaian kegiatan yang mengiringinya. Seminar, workshop, pameran, diskusi, workshop, kegiatan sosial, pemberian penghargaan, konvensi. Itu yang dilakukan oleh para tuan rumah sebelumnya. Jadi, tekanan kerja karena batasan waktu mulai terasa.
Hal terpenting dari menjadi tuan rumah adalah kesempatan mempromosikan daerah. Dengan segala potensi yang dimiliki. Potensi alam, budaya, kuliner. Entitas lokalitas ini harus nampak. Mumpung yang menggelar kenduri adalah para wartawan. Potensi publikasinya besar.

Limitasi waktu, publisitas kegiatan, kemasan dan setting agenda menjadi isu penting di waktu-waktu sekarang ini. Saya menangkap kegelisahan dari Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh saat berbicara dalam Dialog Interaktif Luar Studio yang digelar RRI Kendari di Sekretariat PWI Sultra, kemarin.

Beliau sosok penting demi suksesnya kegiatan ini. Dukungannya penuh. Sigap saja ketika diundang bicara. Mencambuki para panitia. Ngasih vitamin pagi-pagi, meski dirinya hanya sarapan doko-doko dua biji yang dicari-carinya di sela-sela diskusi….hehehe.

Waktu sisa sebulan, namun gaung acara ini belum terlihat. Baliho, spanduk, pemberitaan, pesan-pesan besar, belum mewujud. Ruang wacana mengenai HPN masih di tataran elit. Belum menjadi cerita-cerita warung kopi warga.
Ini penting, sebab warga harus ambil bagian. Mereka yang pengusaha kuliner bisa memulai memikirkan stok. Pedagang cinderamata, pengusaha hotel dan penginapan, rental mobil, percetakan, hingga tukang ojek bisa mulai memikirkan strategi.

Satu pelajaran penting dari setiap event yang dihelat adalah kerjasama. Kolaborasi. Penyakit yang mendarah daging di republik ini adalah ego sektoral. Bahwa, itu bukan kegiatan kami. Itu kegiatan mereka.Karenanya, dibutuhkan dirigen handal yang mampu mengorkestrasi agar semua bergerak harmoni. Semua memberi suara bukan sekadar bunyi. Semua memberi energi, bukan sekadar tenaga. Sebab kenduri di Kendari milik kita semua. Yuk, Sukseskan HPN Sultra 2022.***

 

Oleh : Andi Syahrir
Penulis merupakan Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik – Dinas Kominfo Provinsi Sultra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini