Pertunjukan Musik Rambi Wuna Tarik Perhatian Pengunjung Pameran HPN 2022

Pertunjukan Musik Rambi Wuna Tarik Perhatian Pengunjung Pameran HPN 2022
Pertunjukan permainan alat musik Rambi Wuna yang berasal dari Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menarik perhatian pengunjung pameran Hari Pers Nasional (HPN) 2022 untuk menyaksikan.(ISMU/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pertunjukan permainan alat musik Rambi Wuna yang berasal dari Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) menarik perhatian pengunjung pameran Hari Pers Nasional (HPN) 2022.

Seketika pengunjung yang melintas memadati stan pameran Kabupaten Muna tersebut. Tidak hanya kalangan orang tua, terlihat kaum milenial antusias menyaksikan pertunjukan tersebut.

Koordinator Pameran bagian Ekonomi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna, Zulfakar, menjelaskan, Rambi Wuna yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai pukulan gendang dan gong merupakan salah satu seni budaya musik masyarakat Muna. Rambi Wuna biasanya dimainkan usai panen sebagai hiburan maupun acara ritual seperti pingitan.

“Kalau zaman sekarang ada tamu-tamu penting, kami masyarakat Muna menyambut dengan musik dari pukulan Rambi Wuna ini,” ucapnya ditemui di stan Kabupaten Muna, Senin (7/2/2022).

Lanjutnya, alat musik yang digunakan dalam Rambi Wuna terdiri dari gong besar, gong ceper, gendang, dan gong kecil (undel-undel). Pemainnya sendiri ada empat orang yang berperan sebagai pemukul gong, pemukul gendang (metepa), pemukul gong kecil, kulit kayu gendang (mepisi), dan pemukul gong kecil.

Koordinator Pameran bagian Ekonomi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna, Zulfakar
Zulfakar

Rambi Wuna sendiri sudah ada di kalangan masyarakat Muna sejak pemerintahan Raja Muna Omputo Sangia, La Ode Husaini. Kata Zulfakar, pemukulan gong pertama kali dikenalkan saat pingitan anak perempuan raja tersebut yang dalam istilah Muna disebut Karia yang digunakan untuk mengiringi dalam tari linda.

Ia berharap musik Rambi Wuna ini bisa terus dilestarikan, khususnya kaum milenial masyarakat Muna. Di Muna sendiri, kata dia, banyak kaum milenial yang tertarik mempelajari Rambi Wuna dengan membentuk kelompok-kelompok untuk kemudian diperlombakan. (b)

 


Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini