ZONASULTRA.COM,UNAAHA– Bupati Konawe Kery Sayful Konggoasa (KSK) sukses membawa Kabupaten Konawe menduduki peringkat pertama di Sulawesi Tenggara (Sultra) dan masuk dalam jajaran 10 besar se-Indonesia dalam hal realisasi investasi tahun 2021.
Realisasi investasi 2021 di Sultra sebesar Rp27,934 triliun. Dari total realisasi investasi tersebut, Kabupaten Konawe menyumbang sekitar 71 persen dengan nilai realisasi investasi sebesar Rp20,056 triliun.
Jumlah realisasi investasi 2021 di 15 kabupaten lain di Sultra hanya sekitar 28 persen. Dengan rincian, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) sebasar Rp2,665, Kabupaten Kolaka sebesar Rp1,4 triliun, Kota Kendari sebesar Rp1,129 triliun.
Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) Rp924,525 miliar, Kabupaten Konawe Utara (Konut) Rp757,218 miliar, Kabupaten Bombana Rp591,167 miliar, Kabupaten Buton Rp341,071 miliar, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) Rp22,636 miliar, Kota Baubau Rp17,223 miliar.
Kabupaten Buton Tengah (Buteng) Rp16,955 miliar, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) Rp4,858 miliar, Kabupaten Muna Barat (Mubar) Rp3,581 miliar, Kabupaten Wakatobi Rp2,997 miliar, Kabupaten Muna Rp484 juta dan Kebupaten Buton Selatan (Busel) Rp109 juta.
Sementara itu, ditingkat nasional Kabupaten Konawe berada di peringkat 7 dalam realisasi investasi tingkat Kabupaten/kota tahun 2021. Atas pencapaian tersebut, Kementerian Investasi/BKPM memberikan perhargaan.
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh KSK yang diwakili Sekretaris daerah (Sekda) Ferdinand Sapan,Rabu (16/2/2022) di Jakarta. 10 peringkat realisasi investasi tingkat kabupaten/kota tahun 2021 yakni pertama, Kabupaten Bekasi sebesar 43,27 triliun rupiah, kedua, Kota Surabaya sebesar 29,22 triliun rupiah, ketiga, Kabupaten Halmahera Tengah sebesar 28,81 triliun rupiah, keempat, Kabupaten Morowali sebesar 28,78 triliun rupiah.
Selanjutnya, kelima, Kabupaten Karawang, 26,63 triliun rupiah, keenam, 20,60 triliun rupiah, Ketujuh, kabupaten Konawe, 20,06 triliun rupiah, kedelapan, kota Balikpapan, 19,60 triliun rupiah, Kesembilan, Kota Cilegon, 17,80 triliun rupiah, Kabupaten gresik, 16,76 triliun rupiah.
KSK mengatakan, penghargaan dalam realisasi investasi dari pemerintah pusat sangat membantu daerah untuk mengabdi kepada negara. Sehingga, hal tersebut bisa membuat kepala daerah semangat dalam membangun daerah.
Ia menjelaskan investasi di Konawe sudah besar mulai dari tahun 2018 sampai 2020 yang mencapai 31,4 triliun rupiah. Tetapi karena pandemi Covid-19 sehingga Investasi tahun 2021 hanya 20,056 triliun rupiah saja.
“Di tahun 2022 ini, saya ngotot investasi mencapai 32 triliun,” ucapnya saat di temui beberapa waktu yang lalu,Kamis (17/2/2022) di desa Wowasolo Kecamatan Wonggeduku.
Ia mengaku, pencapaian ini tidak lepas dari dukungan masyarakat konawe dan TNI- Polri dalam menjaga keamanan dan kenyamanan investor.
Kemudian dalam hal mendatangkan investasi di Konawe, pihaknya tidak mempersulit investor. Sehingga, investor akan nyaman berinvestasi.
Sementara itu, Sekretaris daerah (Sekda) Ferdinand Sapan menjelaskan, investasi sekarang bersifat inklusif yakni Pemda diuntungkan, masyarakat juga diuntungkan.
“Beda dulu, investasi bersifat eksklusif, hanya oraang tertentu yang di untungkan,” katanya saat ditemui beberapa waktu yang lalu pada Kamis (17/2/2022).
Pemda Konawe berbeda dengan kabupaten lain di Sultra. Karena Pemda konawe merancang RPJMD-nya dari prinsip dasar otonomi daerah. Otonomi daerah memiliki 3 bagian penting. Pertama, meningkatkan pelayanan publik. Kedua, daya saing daerah dan kemandirian daerah.
“Kemandirian dan daya saing ini kita sudah munculkan dengan investasi 20,056 triliun rupiah,” katanya.
Kemudian Bupati Konawe juga mendorong 3 instrumen dalam RPJMD untuk membangun daerah. Mulai dari memaksimalkan APBD dan APBN, memaksimalkan investasi dan memaksimalkan potensi lokal.
Dalam RPJMD Konawe 2018 sampai 2023 Sudah di alokasikan investasi sebesar Rp31,2 triliun untuk lima tahun. Di tahun 2022 ini, sudah mencapai 200 persen dari RPJMD. (B)
Kontributor: Atzhar Tabara
Editor: Ilham Surahmin