ZONASULTRA.COM, KENDARI – Warga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengeluhkan pelayanan pasar murah yang digelar Perusahaan Umum (Perum) Bulog Sultra, Jumat (4/3/2022).
Salah seorang warga yang juga pedagang kaki lima, Jusman, mengatakan, dirinya hanya meminta kepastian. Pasalnya, dari pagi warga sudah menunggu sesuai jadwal yang ditentukan oleh Bulog yaitu pukul 09.00 hingga 11.00 WITA, namun pasar murah hari kedua tersebut tak kunjung dibuka.
“Kami hanya minta satu, kasi keputusan, kasi kepastian, supaya kita tidak menunggu bodoh di sini. Kalau ada biar satu liter keluarkan, tapi kalau tidak ada bilang supaya kita pulang. Jangan gantung kita, bukan pengemis kita,” ucapnya.
Jusman mengatakan ia juga baru mendapat kabar pagi tadi dari warga yang tinggal di pinggir rumahnya soal pasar murah berupa minyak tiga liter dan gula 1 kg seharga Rp50 ribu. Ia mengaku sangat membutuhkan minyak goreng untuk berjualan. Ia hanya mendapat minyak dengan ukuran gelas air mineral kemasan seharga Rp5 ribu karena di pasar harga minya goreng Rp25 ribu per liter.
Suara lain muncul dari mak-mak yang meminta kepastian tersebut. Mereka menyuarakan jika alasan prokes mestinya dari kemarin dan bukan membuka satu tempat serta mengumumkan di medsos agar tidak menimbulkan kerumunan.
Menanggapi keluhan masyarakat tersebut, Kepala Perum Bulog Sultra, Siti Mardati Saing melayangkan permintaan maafnya kepada masyarakat untuk memberhentikan sementara pasar murah yang diadakan. Hal tersebut mempertimbangkan kondisi yang tidak tertib dalam prokes.
“Setelah berkoordinasi dengan polsek daerah sini, pelaksanaan ini kami tunda dulu jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ucapnya.
Lanjutnya, untuk pelaksanaan hari ini, pihaknya telah membagikan sebanyak 500 kupon yang akan dilayani namun, terpaksa ditunda sampai pemberitahuan berikutnya karena antusias masyarakat yang tinggi. Stok minyak yang disediakan masih cukup untuk tiga hari pelaksanaan yaitu 4.500 bungkus minyak goreng kemasan 900 ml.
Pantauan zonasultra.id, sejak pukul 06.00 WITA, masyarakat mulai memadati kantor Perum Bulog Sultra dengan jumlah yang diperkirakan lebih banyak dari hari pertama. Masyarakat sudah tidak memperdulikan antrean dan langsung memadati pelataran Bulog Sultra sehingga membuat panitia pelaksana pasar murah Bulog kewalahan dan terpaksa menunda sementara pelaksanaannya. (b)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati