ZONASULTRA.COM, KENDARI – Menyikapi kelangkaan minyak goreng di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), mak-mak yang tergabung dalam organisasi Jaringan Perempuan Pesisir Sultra Desa Mekar, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe mencoba melakukan produksi minyak sendiri dari buah kelapa.
Koordinator Jaringan Perempuan Pesisir Sultra, Mutmainna mengatakan bahwa mak-mak pesisir tersebut berinisiatif untuk memproduksi minyak kelapa lokal untuk kebutuhan rumah tangga sekaligus dipakai untuk menjual gorengan. Hal tersebut dikarenakan warga pesisir tidak sanggup untuk membeli minyak goreng seharga Rp60 ribu hingga Rp90 ribu per liternya.
“Aktivitas ini juga kami lakukan untuk memperingati Hari Perempuan Sedunia. Langkah awal kami coba dengan 18 buah kelapa. Minyaknya akan kami gunakan untuk kebutuhan kami dulu. Selanjutnya mungkin akan kami pasarkan,” ungkapnya via pesan WhatsApp pada Selasa (8/3/2022).
Kata dia, keunggulan produksi minyak goreng kelapa ini sendiri adalah lebih higienis, terjangkau dan tanpa kolesterol. Produksi ini pun agar mak-mak pesisir tidak bergantung pada minyak pabrik, sekaligus memberdayakan mak-mak rumah tangga agar mereka bisa mandiri.
Mutmainna juga menjelaskan, proses pembuatan yang dilakukan masih menggunakan alat-alat sederhana. Prosesnya yaitu kelapa dikupas kulitnya sekaligus dipisahkan dari tempurungnya, setelah itu diparut dan diberi air.
Selanjutnya, diperas di atas tirisan yang kemudian dimasak diatas wajan melalui kompor gas atau dapur yang memakai kayu. Setelah masak, ditiriskan agar terpisah oleh ampas minyak (tahi minyak), dan minyak goreng yang telah terpisah dimasukkan dalam botol kemasan untuk digunakan dan dipasarkan.
Mutmainna berharap perempuan di Sultra khususnya yang tergabung dalam Jaringan Perempuan Pesisir Sultra dapat memanfaatkan sumber daya alam berupa kelapa tersebut untuk diolah jadi minyak. Ini dapat menjadi solusi kelangkaan minyak bagi masyarakat Sultra dan bisa menumbuhkan ekonomi Sultra. (B)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Muhamad Taslim Dalma