ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Lettu Marinir Anumerta Muhammad Ikbal, seorang prajurit TNI AL menjadi korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (26/3/2022).
Muhammad Ikbal menjabat sebagai Komandan Pos (Danpos) Satgas Mupe Yon Marinir-3. Ia lahir di Desa Anggotoa Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, pada 26 November 1994.
Marinir berpangkat Lettu ini merupakan anak terakhir dari empat bersaudara yang lahir dari pasangan Maris dan Hartini.
Kakak iparnya, Kaharuddin, mengatakan, almarhum merupakan anak yang istimewa. Ia anak bungsu yang merupakan salah satu penopang keluarga.
“Ia sangat dicintainya keluarga. Sulit untuk diceritakan,” ucap saat ditemui setelah pemakaman.
Almarhum adalah sosok anak yang sangat perhatian kepada keluarganya. Bukan hanya pada orang tua, tetapi juga pada saudara, keponakan, dan sepupunya.
Sesibuk apapun almarhum tetap sempatkan diri menelepon keluarga. Hampir setiap hari. Terakhir almarhum menelepon pada Sabtu (26/3/2022) pagi, sebelum almarhum tiada.
“Ketika almarhum menelpon selalu menanyakan kabar. Orang tua di mana? Sudah makan apa belum? Makannya apa? Kalau sinonggi sering fotolah. Karena makanan khas Tolaki tersebut merupakan makanan kesukaan almarhum,” ungkapnya.
Rencananya almarhum Muhammad Ikbal bakal menikah pada November 2022. Setelah idulfitri rencananya bakal dilakukan pelamaran secara resmi.
Kaharuddin juga menceritakan waktu almarhum lolos Akademi Militer (Akmil). Pada saat itu keluarganya tidak yakin karena kondisi keuangan keluarga. Tapi keluarga akhirnya mendukung karena almarhum merupakan anak yang cerdas.
Terlebih lagi, cita-cita almarhum sejak kecil ingin jadi tentara.
“Dari TK hingga SMP jika lewat penjual mainan, almarhum selalu membeli mainan tentara,” ucapnya.
Setelah dinyatakan lulus akmil, keluarga besar bahu membahu membiayai pendidikan almarhum. (b)
Kontributor: Atzhar Tabara
Editor: Jumriati