ZONASULTRA.COM, KENDARI – Menyiapkan diri menyambut datangnya bulan suci Ramadhan yang tinggal menghitung hari merupakan salah satu cara yang dapat meningkatkan kualitas dan nilai ibadah di sisi Allah selama pelaksanaan puasa.
IlustrasiSeluruh umat muslim dunia akan menyambut bulan suci Ramadhan dengan penuh suka cita karena bulan Ramadhan adalah bulan penuh rahmat dan berkah. Namun, apakah yang perlu dipersiapakan untuk menyambut Ramadhan? Dikutip dari wahdah.or.id dan rumahzakat.org, Kamis (2/6/2016) terdapat 7 hal yang perlu dipersiapkan dalam menyambut bulan suci Ramadhan, berikut ulasannya:
1. Memperbanyak doa kepada Allah
Adalah merupakan kebiasaan bagi para generasi yang shalih pendahulu kita dengan memperbanyak doa sebelum masuknya bulan Ramadhan, sehingga diriwayatkan diantara mereka ada yang memohon kepada Allah agar dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan sejak 6 bulan sebelumnya.
Mereka juga memohon kepada Allah agar diberikan kekuatan dan pertolongan di dalam melaksanakan ibadah-ibadah seperti puasa, qiyamul lail, sedekah dan sebagainya.
2. Bersuci dan membersihkan diri
Yaitu kebersihan yang bersifat maknawi seperti taubat nasuha dari segala dosa dan maksiat. Pantaskah kita menyambut tamu yang agung dan mulia dengan keadaan yang kotor?, Pantaskah kita menyambut bulan Ramadhan yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya dengan gelimangan dosa?, Bagaimana kita berpuasa sedangkan shalat masih sering kita lalaikan ? yang mana meninggalkannya merupakan sebuah kekufuran.
Bagaimana kita menahan diri dari segala yang mubah (makan dan minum) kemudian berbuka dengan sesuatu yang haram ? yang merupakan hasil riba, suap dan harta haram lainnya. Bagaimana kita berharap puasa kita dapat diterima sedangkan kita dalam keadaan seperti ini.
3. Mempersiapkan jiwa
Yaitu dengan memperbanyak amal-amal shalih pada bulan Syaban karena pada bulan ini bulan diangkatnya amalan-amalan pada Allah. Sebagaimana hadits Usamah bin Zaid yang diriwayatkan oleh Imam An Nasa’i dan Ibnu Khuzaimah yang dihasankan oleh Syaikh Al Albani bahwasanya Rasulullah SAW berpuasa sepanjang bulan Syaban atau beliau memperbanyak puasa di dalamnya kecuali hanya beberapa hari saja beliau tidak melakukannya.
4. Bertafaqquh
Mempelajari hukum-hukum puasa dan mengenal petunjuk Nabi SAW sebelum memasuki puasa seperti mempelajari syarat-syarat diterimanya puasa, hal-hal yang membatalkannya, hukum berpuasa di hari syak (meragukan), perbuatan-perbuatan yang dibolehkan dan dilarang bagi yang berpuasa, adab-adab dan sunnah-sunnah berpuasa, hukum-hukum shalat tarawih, hukum-hukum yang berkaitan dengan orang yang memiliki udzur seperti
mengadakan perjalanan, sakit, hukum-hukum yang berkaitan dengan zakat fitri dan lain-lain. Maka hendaknya kita berilmu sebelum memahami dan mengamalkannya.
5. Mengatur sebaik-baiknya program di bulan Ramadhan.
Bila seorang tamu yang agung datang berkunjung ke rumah kita kemudian kita menyambutnya dengan baik tentu kita akan mendapatkan pujian serta balasan dari tamu tersebut, begitu pula dengan bulan Ramadhan yang datang dengan membawa berbagai macam keutamaan. Jika kita menyambutnya dengan persiapan serta program-program untuk tamu agung ini tentu kita akan
mendapatkan keutamaan-keutamaan tersebut.
Maka dari itu hendaklah kita mengisi bulan suci ini dengan memperbanyak ibadah shalat sunnat, membaca Al Quran, memperbanyak tasbih, tahmid, takbir dan istighfar dan lebih peduli kepada nasib orang fakir dan miskin, berbakti kepada kedua orang tua, menyambung tali silaturahmi, memuliakan tamu, menjenguk orang sakit dan ibadah-ibadah lain yang semisal dengan itu guna meraih gelaran mulia dari Allah, yaitu “Taqwa” dimana ia merupakan simbol sejati bagi hamba-hamba Allah yang senantiasa mengikhlaskan hati dan memurnikan iman yang terpatri lewat amalan ibadah yang relevan dengan hukum syar’i.
6. Ruhiyah (Keimanan)
Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita tentang sebuah doa menjelang Ramadhan, yaitu: (ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaban dan sampaikan usia kami di bulan Ramadhan).
Persiapan secara keimanan berupa pengendalian diri sejak sekarang untuk tidak melakukan maksiat, seperti menjaga pandangan dan lain-lain. Semoga dengan kebiasaan untuk menahan diri pada bulan Syaban, akan memudahkan kita menahan diri di bulan Ramadhan sehingga ibadah shaumnya jadi sempurna.
7. Jasadiyah (Jasmani)
Ramadhan adalah bulan ketika kita melakukan kebaikan maka kita akan mendapatkan pahala yang berlipat, ibadah sunnah akan mendapatkan pahala wajib dan pahala ibadah wajib berlipat-lipat, sangat disayangkan ketika tiba bulan Ramadhan dan kita dalam kondisi sakit, maka kita tidak bisa mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pahala yang berlipat. Persiapan fisik bisa dilakukan dengan cara berolah raga secara rutin serta sudah membiasakan diri dengan shaum sunnah. (B)
Penulis : Ilham Surahmin
Editor : Jumriati