ZONASULTRA.ID, KENDARI- Menurut data yang dimiliki Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kendari, kelompok pelajar menjadi terbanyak sebagai pelaku penyalahgunaan narkoba. Dominasi ini bertahan sejak 2019 sampai Juni 2022.
Kepala BNN Kota Kendari Muniarti mengatakan, angka pengguna narkoba setiap tahun selalu berubah. Kata dia, periode tiga tahun terakhir, mereka menemukan pelajar sekolah menengah pertama (SMP) paling banyak terlibat dalam kasus narkoba.
“Mereka terlibat sebagai pengguna. Tidak ada yang menjadi pengedar,” katanya di kantor BNN Kendari Jumat (17/6/2022).
Pihak BNN Kota Kendari terus berupaya untuk mengedukasi para pelajar maupun masyarakat secara umum. Mereka mendatangi sekolah-sekolah guna memberi pemahaman kepada pelajar mengenai bahaya penggunaan narkoba.
Dia mengungkapkan bahwa penanganan kasus narkoba dilakukan secara berbeda-beda, tergantung barang bukti yang ditemukan.
Dalam penanganan setiap kasus, terdapat tim yang disiapkan untuk mengurus pelaku yang disebut TAT atau Tim Asesmen Terpadu.
“Kemarin ada 12 orang yang ditangani TAT, semuanya berasal dari pengungkapan Polresta Kendari, polda dan Kabupaten Konawe,” katanya.
Untuk ditangani TAT, terlebih dulu dilakukan pemeriksaan agar diketahui sejauh mana keterlibatannya dalam pengggunaan narkoba. Kalau masih kategori pemakai ringan, dilakukan rawat jalan.
“Tapi apabila dia tergolong pemakai berat, maka dilakukan rehabilitasi atau rawat inap,” ungkapnya.
Pelaku yang mendapat pelayanan TAT yakni mereka sebagai pemakai. Kalau pengedar atau bandar, penangannya pun berbeda. (c)
Penulis: M9
Editor: Ilham Surahmin