ZONASULTRA.ID, WANGI-WANGI – Dalam rangka Bulan Bung Karno, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar gebyar inovasi pelayanan kesehatan rakyat di Rumah Peduli Stunting Wakatobi (Rumah Pesta), Desa Mola Utara, Kecamatan Wangiwangi Selatan (Wangsel), Kamis (23/6/2022).
Menanggapi giat sosial tersebut, Bupati Wakatobi Haliana mengatakan hal itu merupakan kegiatan yang sangat baik karena esensi dari partai politik memang bukan hanya untuk mengurus politik, tapi bermanfaat bagi masyarakat.
“Ini adalah komitmen PDIP dalam rangka pengabdian kepada masyarakat dan esensi partai ada di situ. Alhamdulillah kegiatan ini juga sangat sinkron dengan kegiatan-kegiatan di daerah,” katanya saat ditemui di Rumah Pesta.
Kata Haliana, terutama melalui penangangan stunting, agar ada inovasi pengan-pangan lokal yang bisa dipahami oleh masyarakat, bahwa banyak pangan lokal sebenarnya yang menjadi sumber gizi.
Juga bagaimana supaya masyarakat bisa mencukupi kebutuhan pemenuhan gizi anak-anak. Mulai dari sementara hamil sampai 1.000 hari pertama kelahiran, itu yang menurutnya harus tersampaikan.
Kader PDIP ini juga mengaku sangat bersyukur dan menghaturkan terima kasih atas kontribusi dan dukungan DPC PDIP, begitupun BKKBN yang secara bersama melakukan upaya pencegahan stunting di Kabupaten Wakatobi.
“Alhamdulillah, PDIP luar biasa apalagi bekerja sama dengan BKKBN Kabupaten Wakatobi, itu juga menjadi tanggung jawab partai kepada pemerintah daerah (Pemda). Saya juga sebagai kader PDIP berkomitmen untuk menjaga supaya tetap ada kontribusi yang baik kepada pemda dan masyarakat,” ujarnya.
Sekretaris DPC PDIP Wakatobi, Sudirman A. Hamid menjelaskan, kegiatan itu merupakan instruksi langsung dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri sekaligus memperingati Bulan Bung Karno.
“Kita diberi instruksi untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan seperti ini, yang fokusnya adalah stunting. Menurut Ketum sunting ini sudah persoalan bangsa dan tidak bisa diselesaikan hanya satu sektor saja. Tetapi semua sektor harus mengambil peran dalam menyelesaikan persoalan stunting ini,” jelasnya.
Sudirman menambahkan, kegiatan ini diikuti masyarakat kecil, baik ibu hamil, calon pengantin, dan anak-anak di bawah usia dua tahun (baduta).
Sementara Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Wakatobi, Laode Safihuddin menyebutkan, keluarga yang berisiko stunting sekira 800 kepala keluarga (KK), keluarga stunting yang berusia sampai tiga tahun ada 400 KK dan untuk stunting itu sendiri se-Wakatobi berada pada posisi 200 KK.
Sehingga untuk jumlah persentase stunting Wakatobi saat ini berada pada posisi 13,2 persen. Berada di bawah standar provinsi dan nasional, termasuk rencana pemerintah pusat untuk bebas stunting pada 2024 pusat sampai posisi 14 persen.
“Tapi syukur alhamdulillah belum masuk 2024 kita sudah pada posisi 13,2 persen. Sementara sebelum 2021 kita berada pada posisi 37, 2 persen lebih. Penurunannya sangat signifikan. Itu juga yang menjadikan rumah pesta ini mewakili Sultra dalam lomba nasional,” ungkapnya.
Mewakili institusi secara nasional, ia pun berterima kasih kepada DPC PDIP Wakatobi yang telah menggagas gebyar inovasi kesehatan rakyat.
Kontributor: Nova Ely Surya
Editor: Jumriati