Rektor UHO Usman Rianse mengatakan, untuk menyelamatkan bumi tidak harus dengan melakukan hal-hal besar. Hal-hal kecil seperti menanam pohon sudah sangat berarti untuk tetap menjaga kelangsunga
Rektor UHO Usman Rianse mengatakan, untuk menyelamatkan bumi tidak harus dengan melakukan hal-hal besar. Hal-hal kecil seperti menanam pohon sudah sangat berarti untuk tetap menjaga kelangsungan bumi di masa yang akan datang.
“Kita harus mewariskan bumi yang tetap hijau kepada generasi kita mendatang dan untuk mewujudkan semua itu tidak harus dengan langkah besar. Merawat satu pohon saja itu sudah merupakan hal yang besar,” kata Usman.
Usman juga menuturkan, ke depan aksi tanam pohon seperti ini akan menjadi budaya di UHO. Apalagi dalam waktu dekat universitas ini akan bekerjasama dengan kebun raya Bogor untuk menggagas kebun raya di lingkungan UHO. Pihak UHO sendiri telah menyediakan 30 hektar lahan untuk lokasi kebun yang rencananya akan didominasi oleh tanaman endemik asal Sultra. Pengelolaan kebun ini akan diserahkan kepad FHIL UHO.
“Ini juga merupakan salah satu langkah UHO untuk mendukung kebijakan Kota Kendari mengenai ruang terbuka hijau, namun kami desain dalam bentuk kebun raya. Kami juga ingin menyumbangkan sebagian lahan dari UHO sebagai penyangga atmosfir bumi,” ucap Usman.
Sementara itu, Dekan FHIL La Ode Sabaruddin mengatakan, aksi tanam pohon merupakan kegiatan rutin yang setiap tahun dilaksanakan oleh fakultasnya. Namun, kali ini skalanya lebih besar karena diintegrasikan dengan rencana pihak fakultas untuk menciptakan ruang terbuka hijau yang terintegrasi di lingkungan kampus FHIL yang berada di kampus Pasca Sarjana.
“Pohon-pohon yang kita tanam hari ini akan menjadi cikal bakal dari ruang hijau terintegrasi ini,” ujar Sabaruddin. (**Jumriati)