ZONASULTRA.ID, KENDARI – Prestasi demi prestasi terus ditorehkan siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendikia (MAN IC) Kendari, baik di tingkat daerah, nasional, maupun internasional.
Kali ini dua pemuda yang telah berstatus alumni MAN IC Kendari berhasil mewakili Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam ajang pertukaran pemuda ke Amerika Serikat setelah lulus dalam program American Leadership Experience (ALEx) 2022 yang diselenggarakan oleh yayasan Bina Antarbudaya Indonesia bekerja sama dengan pihak kedutaan Amerika Serikat.
Keduanya adalah Diva Najihah Zalsabila dan Galang Gemilang. Mereka dinyatakan lulus program tersebut pada 2020 lalu yang sebelumya bernama program Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study (KL-YES). Proses seleksinya berlangsung kurang lebih 2 tahun sejak 2018 yang kala itu keduanya masih menyandang status pelajar di MAN IC Kendari.
“Harusnya dari program itu kita di Amerika selama 1 tahun, tapi karena 2020 puncaknya pandemi Covid-19, jadi kegiatan itu ditunda. Akhirnya kita diberangkatkan tahun ini dengan nama program yang sudah diganti selama kurang lebih 2 minggu saja menyesuaikan waktu libur, karena kita sekarang sudah mahasiswa jadi waktunya terbatas,” terang Galang melalui pesan WhatsApp, Rabu (13/7/2022).
Galang Gemilang adalah anak kedua dari tiga bersaudara yang lahir di Baubau pada 9 Mei 2003. Galang bersama orang tua dan dua saudara perempuannya kini berdomisili di Jalan Rambutan, Anduonohu, Kota Kendari.
Galang menempuh pendidikan awal di SDN 13 Poasia pada 2009. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di SMPN 9 Kendari. Setelahnya, ia memutuskan masuk ke MAN IC Kendari. Kini ia sedang melanjutkan pendidikan D-3 Statistika di Polstat STIS Jakarta.
Sementara Diva Najihah Zalsabilah lahir di Kendari pada 29 Maret 2004. Diva juga merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Diva dan keluarganya kini berdomisili di Jalan Supu Yusuf II, Kendari.
Berbeda dengan Galang yang menempuh pendidikan madrasah pada SMA, Diva memulai pendidikan madrasahnya sejak awal masuk sekolah. Awal bersekolah, ia masuk di MI Pesri Kendari pada 2010. Kemudian melanjutkan di MTsN 1 Kendari dan MAN IC Kendari peminatan MIPA pada 2018.
Senang karena Lolos, Sedih karena Tertunda
Baik Galang maupun Diva mengaku sangat senang usai diumumkan lolos pada program yang akan membawa mereka ke Amerika itu. Pasalnya, proses seleksi yang panjang hingga 2 tahun tersebut tidak mudah dilewati.
Seleksi awalnya dilakukan melalui online dan offline berupa seleksi berkas, dilanjutkan dengan seleksi daerah/seleksi chapter (Kendari/Makassar), seleksi nasional di Jakarta yang full dibiayai panitia serta seleksi internasional berupa pemeriksaan final berkas.
“Jujur waktu dapat pengumuman kalau lulus, senangnya senang sekali. Karena Amerika sudah jadi mimpi saya sejak kecil, untuk dapat kesempatan ke sana pastinya saya sangat bersyukur karena terpilih menjadi siswa terbaik setelah bersaing secara nasional,” aku Diva.
Kata Diva, hari-hari itu sangat berat untuk ia jalani, tapi ia yakin masih ada harapan untuk bisa menginjakkan kaki di Amerika Serikat. Sementara Galang menuturkan sempat merasa kecewa saat keberangkatan mereka ditunda karena ia telah mencurahkan jiwanya untuk mengikuti program tersebut.
“Tapi saya tidak terlarut dalam kesedihan, karena sedari awal mendaftar program, ibu saya selalu berpesan untuk jangan terlalu tinggi menggantungkan harapan karena tidak ada yang tahu masa depan,” tuturnya.
Harapan keduanya pun terjawab. Galang dan Diva kembali dipanggil untuk mengikuti program tersebut selama 2 minggu di Amerika Serikat. Kesenangan juga datang dari orang tua kedua alumni MAN IC Kendari tersebut.
Ayah Gilang, Mohamad Nuh Ibrahim turut mengungkapkan kebahagiaannya pada awak media zonasultra.id melalui voice note (VN) WhatsApp pada Kamis (14/7/2022). Di matanya, Galang adalah sosok yang saleh dan patuh pada orang tua.
“Alhamdulillah, kami sebagai orang tua merasa senang. Kami berharap Galang bisa menjadikan ini sebagai inspirasi untuk melanjutkan pendidikan selanjutnya,” ungkapnya.
Sama halnya dengan ibu Diva, Marwati yang mengaku sangat senang dan bangga memiliki anak berprestasi seperti Diva. Ia berharap apa yang dicapai Diva hari ini bisa membukakan jalan untuk mendapatkan prestasi yang lebih ke depannya.
“Semoga ke depan Diva bisa sukses dan terbuka lebar peluangnya untuk meraih cita-citanya. Diva memang memiliki karakter pekerja keras, walaupun banyak halangan dan tantangan dia hadapi, Diva tetap optimis bahwa suatu saat dia akan mendapatkannya,” ucap Marwati.
Persiapan dan Agenda di Amerika Serikat
Mewakili Sultra untuk ke Amerika Serikat, kedua alumni MAN IC tersebut telah melakukan persiapan jauh-jauh hari sebelumnya. Dikatakan Diva, kegiatan tersebut dibiayai penuh oleh US Department of State untuk 70 siswa-siswi Indonesia selama 2 minggu di Washington DC dan negara bagian masing-masing.
Ia mengatakan dalam program tersebut akan banyak agenda yang terjadwal seperti mempresentasikan daerah dan Indonesia, mengunjungi tempat-tempat pemerintahan Amerika Serikat, turun langsung di lingkungan sosial Amerika serta bertukar budaya dengan seluruh masyarakat Amerika dan peserta program dari penjuru dunia.
“Satu minggu akan kita habiskan di negara bagian masing-masing, kebetulan saya dapat negara bagian Ohio. Di sana kita akan tinggal bersama host family, dan melakukan community service dan berbagai macam kegiatan, salah satunya presentasi tentang Indonesia,” jelasnya.
Satu minggu setelahnya para pemuda dari berbagai negara tersebut akan kembali ke Washington DC untuk melakukan workshop dan mengunjungi semua monumen bersejarah serta gedung-gedung pemerintahan di sana.
Untuk persiapan umum yang telah dipersiapkan keduanya ialah mempelajari Amerika Serikat secara umum, mengingat kembali pembelajaran bahasa Inggris SMP, memahami etika wawancara dan berlatih untuk percaya diri ketika berbicara di depan orang lain.
Galang juga mengaku telah mempelajari budaya Sultra yang akan dipresentasikan nanti, di antaranya silat Buton (Balaba), kande-kandea, molulo serta makanan berupa sinonggi dan kasoami. Ia juga telah mempersiapkan diri untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang Islam.
“Dan proses presentasinya itu kami akan menjelaskan perihal Indonesia in general dan kebudayaan Indonesia, lalu setelahnya akan dikhususkan ke budaya Sultra,” imbuhnya.
Ia berharap bisa menunjukan sisi dirinya yang terbaik untuk mewakili Indonesia serta Islam dalam program tersebut sehingga orang-orang yang akan ditemuinya nanti lebih memahami perihal Indonesia dan Islam ke arah yang lebih baik. Galang juga berharap dapat menemukan pembelajaran baru yang kiranya akan bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat Indonesia di masa yang akan datang.
Kini kedua alumni MAN IC tersebut akan berangkat ke Jakarta pada Kamis (14/7/2022) dan melanjutkan perjalanan mengikuti kegiatan dengan destinasi tujuan akan diterima di Ohio. Setelah itu akan mengikuti program kepemimpinan dan akan menuju ke ibu kota Amerika Serikat, Washington DC. (SF/*)