ZONASULTRA.ID,WANGIWANGI– Sebanyak 135 masyarakat Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengikuti pelatihan pemberdayaan masyarakat dasar-dasar keselamatan kapal tradisional (BST KLM) dan kecakapan kapal tradisional (SKK 60 Mil) angkatan XXIII.
Kegiatan itu diselenggarakan Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar bersama Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Wanci.
Mereka yang mengikuti diklat berasal dari Wangiwangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko, dan paling banyak berasal dari Wangiwangi.
Dalam pelatihannya, diajarkan latihan penyelamatan diri di laut, ada latihan-latihan pemadaman ketika terjadi kebakaran di kapal, termasuk dengan pertolongan pertama.
Bupati Wakatobi Haliana mengungkapkan, BST menjadi syarat mutlak bagi seorang pelaut untuk mengawaki sebuah kapal, baik kapal nelayan maupun kapal pelayaran rakyat sebagaimana yang diamanahkan dalam UU Nomor 17 tahun 2008 Tentang Pelayaran.
Ia mengapresiasi penyelenggaraan pelatihan itu, karena menurutnya sangat relevan dengan Visi Kabupaten Wakatobi khususnya pada program One Island One School.
Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo) itu, tantangan masa depan akan semakin kompleks sistemik dan strategis dalam segala aspek kehidupan.
Salah satu di antaranya adalah sektor pelayaran, guna menjawab tantangan tersebut, maka perlu mempersiapkan generasi Wakatobi yang kreatif, inovatif dan produktif.
Salah satu langkah strategisnya adalah dengan penyelenggarakan diklat, dalam rangka peningkatan keterampilan. Agar generasi muda Wakatobi, memilki keterampilan yang dibuktikan dengan legalitas.
Berupa sertifikat/ijazah, yang diterbitkan oleh lembaga resmi pemerintah. Sehingga dengan begitu akan mampu untuk bersaing di bursa tenaga kerja sebagai tenaga siap pakai.
“Kami juga tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada KUPP Wanci, atas koordinasi yang baik dengan pemerintah daerah (Pemda) dalam rangka penyelenggaraan Diklat ini,” katanya.
Kepala Kantor UPP Wanci Arman Saleh mengatakan, jika Pemda juga berharap agar penyelenggaraan diklat itu tidak hanya dilaksanakan satu kali setahun. Namun dua sampai tiga kali, untuk memberdayakan seluruh elemen masyarakat.
Arman Saleh menyampaikan, sosialisasinya disebarluaskan sejak dua sampai tiga bulan lalu, mulai dari pulau Wangiwangi, Kaledupa dan pulau Binongko.
Melalui rekan-rekan UPP Wanci yang ada di sejumlah pulau, lewat koordinasi ke tingkat pemerintah kecamatan, kelurahan dan desa. Karena sifatnya umum dan dibuka seluas-luasnya untuk masyarakat.
“Ini yang kedua kalinya setelah sebelumnya di tahun 2021 pernah dilaksanakan kerjasama antara UPP Wanci dan PIP Makassar,” ujarnya. (B)
Kontributor : Nova Ely Surya
Editor: Ilham Surahmin