Kerja Sama Yayasan Dokter Share dan Pemda Wakatobi, 50 Bidan Jalani Pelatihan

Kerja Sama Yayasan Dokter Share dan Pemda Wakatobi, 50 Bidan Jalani Pelatihan
PELATIHAN BIDAN - Sejumlah Bidan di Kabupaten Wakatobi mengikuti pelatihan ANC yang terlaksana atas kerja sama antara Yayasan Dokter Share dan Pemda Wakatobi. (Istimewa)

ZONASULTRA.ID, WANGI-WANGI– Yayasan Dokter Share bekerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wakatobi, menyelenggarakan pelatihan Ante Natal Care (ANC) kepada sekira 50 orang bidan di Villa Nadila, Kecamatan Wangiwangi selama tiga hari (22-24 Agustus 2022).

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Wakatobi dr. La Hija mengatakan, pembangunan kesehatan merupakan investasi dalam meningkatkan kualitas sistem sumber daya manusia. Dalam rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) nasional tahun 2005-2025, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi indikator derajat kesehatan dan keberhasilan penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

Ia menyebutkan, AKI Indonesia masih tinggi, menurut hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup. Di tengah situasi pandemi Covid-19, AKI dan AKB melonjak. Angka kematian ibu meningkat sebanyak 300 kasus dari 2019 menjadi sekitar 4.400 kematian pada 2020. Sedangkan kematian bayi pada 2019 sekitar 26.000 kasus meningkat hampir 40 persen menjadi 44.000 kasus pada 2020.

Derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Wakatobi di AKI tahun 2013 adalah sebesar 212 per 100.000 kelahiran hidup dengan jumlah kematian sebanyak 4 ibu. Hal ini mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI tahun 2012 yaitu sebesar 110 per 100.000 kelahiran hidup dengan jumlah kematian ibu sebanyak 2 orang.

BACA JUGA :  30 ASN Wakatobi Diberi Sanksi Moral

La Hija melanjutkan, AKB Kabupaten Wakatobi tahun 2013 yaitu sebesar 18,5 per 1.000 kelahiran hidup dengan jumlah kematian bayi sebesar 35 bayi. Hal ini meningkat dibandingkan jumlah kematian bayi tahun 2012 sebanyak 31 bayi.

“Untuk mempercepat penurunan AKI khususnya di Kabupaten Wakatobi, semua ibu harus dapat mengakses layanan kesehatan ibu yang berkualitas, termasuk perawatan ibu sedang hamil (antenatal), dukungan dari tenaga kesehatan yang terampil selama persalinan, perawatan nifas untuk ibu dan bayi, dan perawatan khusus atau rujukan bagi ibu dengan komplikasi, serta pelayanan program Keluarga Berencana (KB),” ujarnya.

Bagian Promosi Kesehatan Yayasan Dokter Share dr. Reymond menjelaskan program tersebut merupaka program berkelanjutkan pelayanan medis dari Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya 2 setelah sebelumnya melakukan pelayanan medis selama sekira tiga bulan sejak Maret hingga Juni 2022.

“Kita melanjutkan programnya dengan ANC di Wakatobi. Program ANC ini pun tidak hanya sekadar program pelatihan bidan dan kader saja, tapi kita akan melanjutkan ini sampai enam bulan ke depan. Kita akan memilih tiga bidan untuk langsung melakukan kegiatan ke penerima manfaat. Penerima manfaat itu adalah ibu hamil dan ibu menyusui,” ujarnya.

Secara jangka pendek, pihaknya ingin memastikan di masa pandemi ini ibu hamil dan ibu menyusui mampu secara mandiri untuk meningkatkan kesehatan selama kehamilannya.

BACA JUGA :  Perdana, Pemda Wakatobi Peringati Harganas

Ia memaparkan, caranya tentu diberikan keterampilan sendiri oleh para bidan dan kader yang telah mengikuti pelatihan tersebut. Pada akhirnya kegiatan itu nantinya langsung ke penerima manfaat yakni ibu hamil dan ibu menyusui dengan diberikan kegiatan langsung, misalnya senam hamil, bagaimana mengetahui pangan lokal di Wakatobi. Sehingga, mereka bisa memperlengkapi kesehatannya secara mandiri.

Tipsnya adalah warga harus sering-sering untuk konsultasi dan memeriksakan kehamilan ke bidan desa, bidan puskesmas, dan di mana pun ibu-ibu itu berada. Makanya, target mereka bukan hanya meningkatkan kompetensi para bidan dan kader. Namun diharapkan juga bahwa bidan dan kader yang sudah terlatih itu menularkan ilmunya ke bidan yang belum sempat mengikuti pelatihan.

“Jadi para ibu hamil itu biasanya memeriksakan kehamilannya ke bidan desa dan puskesmas. Sehingga secara normal saja mereka akan memeriksakan kesehatannya. Nah di situlah nanti para bidan yang telah dibekali ini tampil, untuk menuangkan ilmu yang telah didapat. Dari kami Yayasan Dokter Share akan memperlengkapi bidan tersebut dengan peralatan yang sudah ada dalam pelatihan. Misalnya yoga mat, berting ball, bress model dan baby mannequin sehingga akan ada bantuan-bantuan perlengkapan,” pungkasnya. (B)


Kontributor : Nova Ely Surya
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini