Di Muna Harga Sembako Melejit Pasca Kenaikan Harga BBM

Di Muna Harga Sembako Melejit Pasca Kenaikan Harga BBM
Aksi unjukrasa mahasiswa PMII Muna.

ZONASULTRA.ID, RAHA- Baru dua hari pengumuman kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh Presiden Joko Widodo, sejumlah harga barang dan sembako di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai melonjak naik.

Hal ini pun mulai membuat masyarakat resah. Harga sembako seperti telur meningkat hampir dua kali lipat dari harga sebelumnya berkisar Rp43 ribu per rak naik menjadi Rp65 ribu.

Sementara minyak goreng sebelumnya berkisar Rp15 ribu per liter naik jadi Rp40 ribu. Kenaikan tersebut juga terjadi disemua harga barang.

Pengamat Ekonomi Sultra, Abdul Rahman Farisi mengatakan, kenaikan harga BBM pasti menimbulkan inflasi pada semua sektor.

Pengamat Ekonomi Sultra, Abdul Rahman Farisi
Abdul Rahman Farisi

Untuk wilayah Sultra kata ARF sektor transportasi berdampak besar terhadap kenaikan BBM. “Sultra ini wilayah kepulauan jadi sektor transportasi akan berdampak besar. Kalau transportasi naik berarti biaya logistik ikut naik dan biaya konsumsi membengkak,” katanya.

Kata ARF, kenaikan ini pasti menyulitkan masyarakyat apalagi sebelumnya dampak dari pandemi Covid 19 belum pulih dan kini rakyat kembali dipaksa menjerit dengan kenaikan harga BBM.

“Tak bisa dihindari saat ini harga-harga sudah merangkak naik,” terang pria yang akrab disapa ARF, saat dikonfirmasi melalui telepon selularnya, Senin (5/9/2022).

Namun kata ARF, seharusnya pemerintah segera merealisasikan program kompensasi dan bantuan sosial yang berkelanjutan.

Selain itu, pemerintah setempat segera melakukan operasi pasar untuk menekan harga sembako dan barang karena semua pelaku ekonomi pasti menaikan harga.

“Jadi Pemda harus mengambil langkah cepat untuk menekan harga sembako dan barang dipasar,” urainya.

Dirinya juga meminta Pemda setempat untuk menyisir APBD jika ada bantuan program sosial segera disalurkan.

Puluhan mahasiswa gabungan dari Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar aksi di depan Pertamina Wamponiki, Senin (5/9/2022).

Unjuk rasa yang digelar oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) terkait penolakan atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan pemerintah pusat beberapa waktu lalu.

Harga Pertalite naik menjadi Rp10.000 Solar menjadi Rp6.800 dan Pertamax menjadi 14.500 per liter.

Ketua Cabang PMII Muna, Tirano mengatakan, menolak secara tegas kenaikan harga BBM. Selain itu, pihaknya juga mendesak pihak kepolisian segera mengusut dugaan mafia BBM yang terjadi di empat lokasi Pertamina di Muna.

Kata Tirano praktek para mafia ini dengan mudah memperoleh BBM karena banyak laporan masyarakat, sopir angkot, tukang ojek mengeluh.

“Pemda dan kepolisian harusnya serius memberantas mafia BBM dan melibatkan masyarakat dalam penyaluran BBM,” tegasnya.

Ketua Komisi III DPRD Muna, Awal Jaya Bolombo menjelaskan, pihaknya akan melakukan pemanggilan terhadap Dirut Pertamina Muna membahas terkait dugaan mafia BBM dan kelangkaannya.

“Kita akan panggil Pertamina karena banyaknya laporan masyarakat terkait mafia BBM. Lalu kita akan tanya soal kelangkaan dan proses pendistribusian BBM,” tambahnya. (A)

 


Kontributor: Nasrudin
Editor: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini