ZONASULTRA.ID,LAWORO– Pelajar SMA Negeri 1 Tiworo Tengah, Kecamatan Tiworo Tengah, Kabupaten Muna Barat (Mubar) dilatih cara membuat martabak dari daun kelor, Sabtu (17/9/2022).
Hal itu dilakukan karena daun kelor memiliki nilai gizi yang sangat tinggi dalam mencegah stunting.
Berdasarkan hasil penelitian, daun kelor menjadi tanaman yang bisa menjadi salah satu upaya untuk mencegah stunting. Program pengolahan kelor menjadi produk pangan untuk dikomersialkan menjadi alternatif dalam peningkatan nilai ekonomi masyarakat.
Wa Ode Sifatu, salah satu dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UHO mengatakan, tingginya angka stunting di Indonesia menjadi perhatian serius pemerintah pusat dalam penanganan.
Lanjut dia, dalam mencegah tingginya stunting, ia diberikan mandat oleh pemerintah pusat dalam menangani stunting di wilayah Sultra.
“Belum lama ini, kami melakukan pelatihan pembuatan martabat kelor untuk penanganan stunting di Wawoni. Hari ini, saya melatih siswa-siswi SMA Negeri 1 Tiworo Tengah juga melatih membuat martabat kelor. Alhamdulillah siswa dan guru-gurunya sangat antusian mengikuti pelatihan ini,” kata Wa Ode Sifatu ditemui di SMAN 1 Tiworo Tengah, Sabtu (17/9/2022).
Kata dia, dalam pembuatan martabak kelor ini sangat mudah dilakukan. Cukup menyiapkan bahan dan alat-alatnya, sebab kelornya akan diblander.
Khasiat kelor menurutnya sangat baik untuk kesehatan sebab mengandung banyak nutris dan bagus untuk mencegah stunting.
Dalam pelatihan itu, pihaknya mengkreasikan tepung, telur dan daun kelor untuk dibuat adonan menjadi seperti dadar.
Ia menjelaskan, cara membuat martabak kelor terlebih dahulu daun kelor yang sudah tua diblender. Kemudian, dicampurkan tepung terigu.
“Setelah sudah menjadi dadar. Kita buat dulu isi dalamnya dengan menumis kelor dicampur telur yang sudah dikocok,” jelasnya.
Untuk itu, ia berharap pelajar memperhatikan dan menyimak pelatihan pembuatan martabak kelor itu. Dan ke depannya para siswa dapat mempraktekan hal itu di rumah masing-masing.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Tiworo Tengah, La Badi menyambut baik dan mendukung pelatihan pembuatan martabak kelor ini di sekolanya. Sebab, dalam penanganan stunting ini sekolah juga memiliki peran dalam pencegahan stunting.
“Untuk itu, hari ini kita mengundang Ibu Wa Ode Sifatu untuk melatih anak didik kita membuat martabak kelor. Kenapa kita undang ibu Wa Ode Sifatu ini, karena beliau yang memiliki SK dari pemerintah pusat untuk penanganan stunting,” ucapnya.
La Badi berharap pelajarnya dapat mengikuti pelatihan pembuatan martabak kelor dengan baik. (B)
Kontributor : Kasman
Editor: Ilham Surahmin