Mengukur Target PDIP Sultra Tambah Satu Kursi di DPR RI

PDIP Sultra Belum Ambil Dana Parpol Rp146 Juta
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)

ZONASULTRA.ID, KENDARI – Sejumlah partai politik (parpol) resmi membuka pendaftaran calon anggota legislatif (caleg) untuk seluruh tingkatan, mulai tingkat kabupaten/kota hingga pusat.

Pendaftaran caleg dibuka setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil verifikasi administrasi parpol yang merupakan bagian dari tahapan seleksi sebelum ditetapkan menjadi peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Berdasarkan hasil pengumuman KPU pada pertengahan Agustus 2022, terdapat 24 parpol yang dipastikan lolos tahapan verifikasi administrasi usai berkas pendaftaran dinyatakan lengkap.

Dari 24 parpol yang sudah dinyatakan lolos, satu di antaranya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 55 Tahun 2020, parpol parlemen yang lolos verifikasi administrasi akan otomatis ditetapkan sebagai peserta Pemilu 2024.

Setelah ditetapkan sebagai peserta Pemilu 2024, pengurus PDIP di seluruh wilayah Indonesia kemudian melakukan sejumlah langkah politik guna menghadapi gelaran Pemilu 2024 ke depan. Di antaranya menjaring bakal calon untuk tampil mewakili partai pada Pemilihan Calon Anggota Legislatif (Pilcaleg) 2024.

Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sultra sendiri telah membuka tahap pendaftaran caleg DPR RI sejak 15 September 2022. Pendaftaran berlangsung selama 14 hari dan ditutup pada 30 September 2022.

Menurut Juru Bicara (Jubir) PDIP Sultra Agus Sanaa, tercatat ada tujuh bakal caleg yang telah menyetor berkas pendaftaran kepada partai. Ketujuh nama tersebut nantinya akan mengerucut menjadi enam nama yang ditetapkan sebagai calon tetap.

Adapun ketujuh nama yang telah resmi mendaftar adalah Hugua, Anwar, Ishak Ismail, Wa Ode Farida Djaruju, Wiryanti Sukandani, Ahmad Safei, dan Ketua DPD PDIP Sultra, Lukman Abunawas.

Agus mengatakan, pada pelaksanaan Pilcaleg 2024, partai menargetkan dua kursi atau menambah satu kursi di DPR RI setelah Pilcaleg 2019, satu wakilnya Hugua berhasil melenggang ke Senayan. Target dua kursi ini dicanangkan dengan melihat para figur yang telah mendaftar.

“Kami berani menarget dua kursi karena para caleg yang diajukan rata-rata mempunyai basis massa yang jelas,” ujarnya.

Beberapa figur yang disebut memiliki potensi salah satunya yakni Hugua. Mantan Bupati Wakatobi dua periode itu kini masih aktif sebagai anggota DPR RI fraksi PDIP. Menurut Agus, Hugua hingga saat ini masih berpotensi kuat untuk kembali menang pada kontestasi politik lima tahunan tersebut.

Berikutnya nama yang digadang-gadang berpeluang lolos menang pada Pilcaleg 2024 yaitu Ahmad Safei, dengan rekam jejaknya mempunyai pengalaman menakhodai Kabupaten Kolaka selama dua periode.

Ahmad Safei tercatat masih aktif sebagai Bupati Kolaka terhitung sejak 2014. Ia kembali dipercaya mayoritas masyarakat Kolaka untuk melanjutkan masa kepemimpinan periode selanjutnya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2019. Ahmad Safei baru akan mengakhiri masa jabatannya sebagai bupati pada Januari 2024.

Nama lain yang juga berpotensi dan berpeluang menang di Pilcaleg 2024 yaitu Ishak Ismail. Ishak yang dikenal dengan panggilan Anak Lorong itu merupakan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Kendari.

Menurut Agus, ukuran kualitas kerja-kerja politik Ishak di antaranya dapat dilihat melalui hasil Pilcaleg 2019 tingkat kabupaten/kota. Berdasarkan hasil Pilcaleg 2019 di Kota Kendari, PDIP menempati peringkat ketiga dengan perolehan lima kursi dari 35 total keseluruhan jumlah kursi.

Raihan lima kursi ini menambah perolehan jumlah kursi pada Pilcaleg 2014 yang ketika itu hanya berhasil mendapatkan empat kursi dewan. Atas hasil ini, Ishak pun diklaim pantas diperhitungkan di arena pertarungan Pilcaleg 2024.

Selanjutnya figur yang dinilai paling berpotensi untuk tampil di pemilihan wakil rakyat adalah Lukman Abunawas. Lukman sendiri saat ini menempati posisi sentral dalam kepengurusan PDIP di daerah tingkat satu. Dia kini menjabat sebagai Ketua DPD PDIP Sultra.

Mantan Bupati Konawe dua periode tersebut diketahui memiliki segudang pengalaman di bidang pemerintahan. Wakil Gubernur Sultra periode 2018-2023 ini berlatar belakang sebagai birokrat tulen. Perjalanan kariernya dimulai dari lurah, camat, kepala dinas, hingga jabatan bupati.

“Pada masa jabatan mantan Gubernur Nur Alam, Lukman dipercaya untuk menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra,” ungkap Agus.

Namun Agus mengungkapkan perihal kepastian langkah Lukman maju di pilcaleg masih menunggu arahan dari dewan pengurus pusat (DPP). Pasalnya, Lukman juga berpotensi untuk didorong tampil di Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024.

“Khusus Lukman masih tunggu instruksi DPP, apakah maju di pilcaleg atau di pilgub,” ucap Agus beberapa waktu lalu.

Agus menerangkan, perhitungan agar target dua kursi di DPR RI dapat tercapai maka partai harus mampu meraup suara minimal sebanyak 366 ribu atau 20 persen dari total jumlah pemilih di Sultra. Jumlah itu merupakan dua kali lipat perolehan suara PDIP di Pilcaleg 2019 dengan capaian 186 ribu suara.

Sementara pengamat politik Najib Husein melihat ada tiga nama yang paling berpeluang lolos ke DPR RI. Salah satunya Najib menyebut nama Hugua sangat berpeluang besar kembali meneruskan kiprahnya di kursi legislatif tingkat pusat. Mengingat selama di dewan ia dinilai banyak menunjukan perhatian terhadap aspirasi masyarakat Sultra, utamanya berkaitan dengan kebutuhan pegawai honorer di daerah.

Siska Karina Imran Digadang Maju Pilwali Kendari, Pengamat: Bisa Jadi Warna Baru
Najib Husein

Nama kedua yang menurut prediksi Najib memiliki potensi kuat yakni ketua DPD PDIP Sultra sekaligus Wagub Sultra Lukman Abunawas. Lukman yang dikenal sebagai tokoh kalangan masyarakat daratan didukung banyak sumber daya yang bisa menjadi penopang dalam mencapai target politiknya.

Sedangkan kata Najib, orang terakhir yang turut berpeluang besar adalah Ahmad Safei. Menurut Najib, pusat kekuatan massa Safei berada di wilayah Kolaka Raya. Jika Safei dapat memasifkan dukungan di tiga kabupaten ini, tidak menutup kemungkinan peluang menang di pilcaleg terbuka lebar.

Kata Najib, dinamika politik lokal di Sultra menjadi sangat dinamis semenjak tidak adanya nama mantan gubernur Nur Alam di Partai Amanat Nasional (PAN), sehingga tidak ada partai yang lebih dominan. Oleh karenanya, jika ada partai yang menargetkan dua kursi di Senayan perlu kerja keras dan harus didukung kekuatan politik tingkat bawah.

Menurutnya, langkah yang harus dilakukan PDIP Sultra agar target dua kursi dapat tercapai yakni dengan mensolidkan kekuatan seluruh pengurus partai di 17 kabupaten/kota. Harus ada harmonisasi terhadap seluruh kader tetesan bawah. Pengurus partai tingkat bawah dipastikan dapat bekerja secara maksimal guna mendongkrak perolehan suara.

Dalam upaya menyatukan kekuatan seluruh jajaran pengurus dan kader partai di tingkat bawah tersebut, Lukman selaku pucuk pimpinan harus mampu menjadi simbol pemersatu.

Selain itu, Najib berpendapat jika peluang PDIP mendapatkan dua kursi di DPR RI sangat ditentukan oleh figur yang akan diusung menjadi calon presiden dan wakil presiden. Sebab hal itu berpengaruh besar pada elektabilitas partai di tingkat lokal.

Katanya, apabila PDIP tepat dalam memilih siapa calon presiden maka dua kursi bisa diperoleh di Sultra. Namun jika salah maka hasilnya bakal sama seperti pemilu sebelumnya, satu kursi sudah menjadi langganan di Senayan. (A)


Kontributor: Yudin
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini