ZONASULTRA.ID, KENDARI– Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasuin Meteorologi Maritim Kendari masih memprediksi akan terjadinya hujan dalam beberapa hari kedepan di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra).
Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Faizal Habibie mengatakan, hal tersebut diketahui berdasarkan pantauan cuaca yang dilakukan oleh Prakirawan Syamsuddin Jufri yang telah dikeluarkan secara resmi melalui peringatan dini cuaca pada update per 7 November 2022 pukul 11.20 WITA.
“Kami mendeteksi hujan yang bisa disertai guntur dan angin kencang akan terjadi di sejumlah wilayah di Sultra untuk beberapa hari ke depan,” katanya melalui pesan Whatsapp, Senin (7/11/2022).
Ia menjelaskan bahwa hal tersebut dikarenakan adanya anomali suhu muka laut di perairan sekitar wilayah Sultra yang dapat meningkatkan penguapan atau penambahan massa uap air.
Selain itu, massa udara basah lapisan rendah dan indeks labilitas kuat skala lokal terkonsentrasi di wilayah Sultra.
“Faktor-faktor tersebut yang dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di wilayah Sultra,” ujarnya.
Adapun beberapa wilayah yang diprediksi akan mengalami hujan yaitu pada 7 November 2022 di Kolaka Utara (Kolut), Konawe, Kolaka Timur (Koltim) dan Konawe Utara (Konut).
Selanjutnya pada 10 November 2022 di wilayah Kolut dan Kolaka, tanggal 11 di wilayah Kolut, Konawe, Koltim, Konut dan Konawe. Serta tanggal 12 November 2022 di wilayah Kolut dan Koltim.
Terjadinya hujan beberapa hari terakhir telah sesuai dengan prediksi yang dikeluarkan oleh BMKG Stasiun Klimatologi Sultra bahwa pada bulan November dan Desember 2022 akan mulai memasuki musim hujan.
Untuk itu BMKG mengimbau pada pemerintah daerah maupun masyarakat Sultra agar mempersiapkan diri dalam menghadapi musim hujan beserta dampaknya seperti banjir, banjir bandang, longsor, pohon tumbang dan lain sebagainya.
Selain itu pemerintah dan masyarakat juga diminta untuk mewaspadai dan mempersiapkan diri menghadapi dampak dari masuknya musim pancaroba atau transisi dari musim kemarau ke musim hujan. (B)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Ilham Surahmin